Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

12 Perwira Rusia Termasuk Seorang Jenderal dan Kolonel Tewas Oleh Serangan HIMARS di Kherson

Sebanyak 12 perwira Rusia diklaim jadi korban penyerangan oleh pasukan Ukraina menggunakan rudal HIMARS di Kherson bagian selatan Ukraina .

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 12 Perwira Rusia Termasuk Seorang Jenderal dan Kolonel Tewas Oleh Serangan HIMARS di Kherson
AFP
Ilustrasi peluncur Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) M142 buatan AS. Senjata ini diklaim menghancurkan 12 perwira Rusia, termasuk seorang jenderal dan kolonel. 

TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 12 perwira Rusia diklaim tewas oleh penyerangan pasukan Ukraina menggunakan rudal HIMARS di Kherson bagian selatan wilayah yang dikuasai Rusia .

Laporan yang diterima Daily Mail menyebutkan 12 perwira Rusia tersebut dua di antaranya adalah petinggi militer yang berpangkat jenderal dan kolonel.

Penyerangan tersebut juga disebut-sebut membuat pemimpin Rusia, Vladimir Putin mencak-mencak karena rudal andalannya, SS-400 tak mampu menangkal serangan tersebut.

Baca juga: Rusia Mulai Intensifkan Serangan Secara Luas di Ukraina

Serangan roket angkatan bersenjata Ukraina itu menghancurkan sebuah kawasan di Bandara Chornobaivka dan menimbulkan kerugian besar.

Video menunjukkan apa yang tampaknya menjadi tempat pembuangan amunisi di pangkalan yang meledak, ketika saluran Telegram Rusia melaporkan bahwa Putin marah pada ketidakmampuan sistem anti-udara S-400 Rusia untuk melindungi angkatan bersenjatanya.

Itu terjadi ketika Ukraina tengah menyiapkan militernya yang berkekuatan jutaan orang untuk serangan besar di sekitar Kherson, yang bertujuan untuk merebut kembali wilayah yang direbut oleh Rusia di awal konflik.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengungkapkan Presiden Zelensky telah memberikan perintah kepada para jenderalnya untuk menyusun rencana serangan dan membuat daftar peralatan yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.

BERITA REKOMENDASI

Reznikov mengatakan tugasnya kemudian adalah pergi ke sekutu barat Ukraina dan mengajukan kasus agar senjata-senjata itu diserahkan, seperti yang dia lakukan dengan HIMARS.

"Kami adalah orang-orang dari dunia bebas dan dengan rasa keadilan dan kebebasan yang nyata," katanya kepada The Times.

Baca juga: Pentagon Akui Ukraina Butuh Latihan Operasikan HIMARS: Tak Berguna jika Tidak Maksimal

'Kami memiliki sekitar 700.000 angkatan bersenjata dan ketika Anda menambahkan penjaga nasional, polisi, penjaga perbatasan, kami memiliki sekitar satu juta orang.'

Bandara Chornobaivka adalah lapangan terbang penting yang strategis yang terletak di selatan Ukraina yang direbut oleh Rusia pada awal perang, dan sekarang berfungsi sebagai lapangan terbang militer.

Ini bukan pertama kalinya landasan udara menjadi sasaran serangan Ukraina, karena serangkaian pemboman di awal perang menghancurkan puluhan helikopter dan menimbulkan kerugian besar pada orang-orang Putin.


Tapi saat garis depan didorong lebih jauh ke barat, lapangan terbang keluar dari jangkauan anak buah Kyiv. Namun, dengan datangnya sistem roket Amerika, roket itu bisa dipukul lagi.

Lapangan terbang itu terletak dekat dengan Kherson, yang merupakan satu-satunya ibu kota regional yang jatuh ke tangan tentara Putin dan akan menjadi fokus serangan balik Ukraina.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas