Jiminto Sediakan Lokasi Bagi Warga yang Ingin Sampaikan Karangan Bunga Duka Cita untuk Shinzo Abe
Jiminto menyediakan lahan di lapangan parkir markas besar LDP di Nagatacho Tokyo bagi masyarakat yang ingin menyampaikan duka cita.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Markas besar Partai Demokrat Liberal (LDP) Jepang atau Jiminto mempersilakan masyarakat yang ingin mengucapkan duka cita atas meninggalnya mantan PM Jepang Shinzo Abe.
Jiminto menyediakan lahan di lapangan parkir markas besar LDP di Nagatacho Tokyo.
"Kami membuka diri bagi siapa pun yang mau mengucapkan duka cita atau berdoa maupun memberikan karangan bunga bagi almarhum mantan PM Jepang Shinzo Abe," ungkap sumber Tribunnews.com di markas besar LDP, Senin (11/7/2022).
Kesempatan menyampaikan ungkapan duka cita ini dimulai hari ini Senin (11/7/2022) sampai dengan Jumat (15/7/2022) mulai jam 9 pagi hingga jam 5 sore.
Baca juga: Ivanka Trump Posting Foto Kenangan Bersama Mantan PM Jepang Shinzo Abe & Istrinya Akie Abe
"Siapa pun boleh datang dan terbuka bagi umum," ujarnya.
Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (8/7/2022) sore waktu setempat.
Shinzo Abe dipastikan meninggal di rumah sakit pada pukul 17.03 waktu setempat.
Abe menghembuskan napas setelah sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Dia ditembak Jumat pagi saat sedang menyampaikan pidatonya dalam kampanye untuk anggota partainya di Kota Nara, Jepang.
Pelaku penembakan, Tetsuya Yamagami (41), seorang mantan anggota badan beladiri Marinir Jepang (MSDF) ditangkap tak lama setelah melakukan aksinya.
Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida sebelumnya menggambarkan Abe sedang dalam 'kondisi serius' setelah tidak sadarkan diri pasca mengalami tembakan pada bagian dada.
Abe dinyatakan meninggal pada usia 67 tahun.
Dia merupakan Perdana Menteri terlama di Jepang dengan dua masa jabatan dari periode 2006 hingga 2007 dan 2012 hingga 2020.
Masa jabatan Abe diwarnai oleh skandal dan perselisihan.
Baca juga: Kemenangan LDP di Pemilu Majelis Tinggi Jepang Dipicu Simpati Masyarakat atas Terbunuhnya Shinzo Abe
Dia akhirnya mengundurkan diri dengan alasan kesehatan yang buruk.
Abe kemudian mengakui sedang menderita penyakit yang didiagnosis sebagai kolitis ulserativa.
Kendati mengaku sedang sakit, Abe tetap mendominasi Partai Demokrat Liberal (LDP).
Ia memimpin faksi terbesar partai dan ada pembicaraan bahwa dirinya sedang mempertimbangkan untuk kembali ke panggung politik jika ada kesempatan.
Pencapaian rekor Abe sebagai perdana menteri sebelum mengundurkan diri pada 2020, ditunjukkan dengan membawa stabilitas ke Jepang setelah enam pemerintahan.
Ia membantu Jepang keluar dari siklus deflasi, menghadapi pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mempertanyakan satu-satunya aliansi militer negara itu, dan bekerja untuk meningkatkan hubungan dengan mitra dagang terbesarnya China, yang paling bermusuhan dalam beberapa dekade saat dirinya menjabat.
Abe mungkin paling dikenal karena rencananya untuk menghidupkan kembali ekonomi Jepang yang lesu melalui pelonggaran moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya dan reformasi peraturan yang akhirnya diberi label 'Abenomics'.
Ia dipandang sebagai tangan yang sanggup mengkonsolidasikan kekuatan selama rekor jabatan kali kedua, dan mampu mengatasi skandal.
Baca juga: Tetsuya Yamagami Memang Berniat Bunuh Shinzo Abe, Berulang Kali Datangi Tempat Pidato Eks PM Jepang
Ini termasuk salah satu yang terungkap pada 2017 atas alokasi lahan pemerintah yang dipertanyakan untuk sekolah yang diberikan kepada rekanan Abe dan istrinya Akie.
Abe memainkan peran utama dalam memenangkan Olimpiade 2020 untuk Tokyo, yang kemudian ditunda satu tahun hingga 2021 karena pandemi virus corona (Covid-19).
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.