Tinggalkan Peternak Malaysia, Singapura Impor Puluhan Ton Ayam Potong dari Indonesia
Pemerintah Singapura mengumumkan bahwa negaranya saat ini telah melakukan impor ayam potong sebanyak 50 ton dari peternak Indonesia.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA – Pemerintah Singapura mengumumkan bahwa negaranya saat ini telah melakukan impor ayam potong sebanyak 50 ton dari peternak Indonesia.
Kerja sama perdagangan ini dilakukan setelah Malaysia menerapkan larangan ekspor pada para peternak lokal di negaranya.
Kondisi inilah yang membuat jutaan warga Singapura mengalami krisis ayam potong selama selama beberapa minggu terakhir.
Mengantisipasi melebarnya krisis ayam di Singapura, membuat Badan Pangan Singapura (SFA) menyetujui kegiatan impor daging ayam dari Indonesia. Dengan menggelontorkan dana senilai 187.749 dolar AS, pemerintah Singapura melangsungkan transaksi impor sebanyak 50 ton dari perusahaan unggas terintegrasi Charoen Pokphand Indonesia (CPI).
Baca juga: Singapura Berencana Impor Ayam dari Indonesia
Rencananya kegiatan impor ini akan terus berlangsung hingga akhir tahun 2022, dimana Indonesia akan memasok 1.000 ton ayam beku ke Singapura melalui pengiriman jalur laut.
“Kami sangat berharap ekspor akan berjalan dengan baik dan berkelanjutan CPI mengharapkan untuk mengirimkan 1.000 ton ayam beku senilai 2 juta dolar AS, secara bertahap sepanjang tahun ini ke Singapura, sejalan dengan kontrak bisnis-ke-bisnis,” kata presiden komisaris CPI, Hadi Gunawan Tjoe speeti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (13/7/2022).
Selain melakukan impor dengan perusahaan Charoen Pokphand Indonesia, SFA menyebut bahwa pihaknya juga telah menjalin kerjasama dengan 12 perusahaan Indonesia lainnya, salah satunya Japfa Comfeed.
“Pekan ini ada 12 perusahaan Indonesia lainnya yang saat ini sedang meminta izin untuk mengekspor produk ayam ke Singapura. Semua aplikasi telah diajukan ke SFA.” jelas Kementerian Pertanian RI.
Sebelum Indonesia mengirimkan pasokan ayamnya ke Singapura para petugas SFA akan lebih dulu mengevaluasi dokumenter terperinci seperti audit perusahaan.
Setelah lolos seleksi barulah para peternak Indonesia diperbolehkan untuk melakukan ekspor kembali.
Langkah ini diambil Singapura untuk mengisi kekosongan impor ayam di negaranya, dimana sebelumnya Singapura biasa mengimpor 3,6 juta ayam per bulan kepada Malaysia.
Namun semenjak negeri jiran tersebut memberlakukan larangan impor, imbas dari berkurangnya stok ayam dalam negeri membuat Malaysia mulai memperketat kegiatan ekspor komoditi ayam. Kesempatan inilah yang kemudian lantas dimanfaatkan Indonesia.
Baca juga: Peternak Unggas Malaysia Ketar-ketir saat Singapura Buka Keran Impor Ayam dari Indonesia
“Saat ini kami sedang menegosiasikan kontrak dengan pembeli lain di Singapura. Dengan begini kami berharap agar perusahaan dapat memperluas penjualan ayam beku ke Singapura di luar kontrak 1.000 ton yang telah disegel dengan mitra Singapura,” tambah Presiden Direktur CPI, Tjiu Thomas Effendy.
Untuk meningkatkan kegiatan ekspor ini Thomas menyebut bahwa perusahaannya kini tengah mencari teknologi baru yang dapat memperpanjang umur umur cangkang ayam yang didinginkan. Dengan begini umur ayam yang di ekspor dapat bertahan lebih lama.