Vasyl Hamianin: Serangan dari Rusia ke Ukraina Berhenti Sehari Saat Presiden Jokowi Berkunjung
Duta Besar Ukraina untuk Republik Indonesia Vasyl Hamianin mengapresiasi upaya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana Jokowi.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar Ukraina untuk Republik Indonesia Vasyl Hamianin mengapresiasi upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana Jokowi yang melakukan kunjungan ke beberapa negara termasuk Rusia dan Ukraina pada Juni 2022.
Pada lawatannya ke Rusia dan Ukraina, Jokowi diketahui membawa misi perdamaian, mengingat kondisi yang sedang memanas di kedua negara tersebut.
Vasyl menyatakan, saat Presiden Jokowi tiba di Ukraina pada 30 Juni 2022, telah terjadi kondisi yang menenangkan bagi warga Ukraina.
Sebab saat itu, serangan yang biasanya gencar dilakukan Rusia ke Ukraina berhenti dalam satu hari itu.
"Setiap hari, setiap hari (serangan dilakukan), hanya satu hari saat pak Jokowi datang, tidak ada serangan," ucap dia.
Atas kondisi tersebut, Vasyl turut menyampaikan ungkapan terima kasih terkait upaya Jokowi yang tetap datang ke Ukraina meski kondisi sedang darurat.
"Yang pasti, ya tahun, terima kasih banyak Mister Presiden kamu memberikan satu hari kepada kami," bebernya.
Tak hanya itu, sebelumnya, Vasyl juga menyampaikan kalau Ukraina merasa puas atas kunjungan Jokowi tersebut.Meski kata dia, kunjungan Jokowi belum cukup mampu untuk menghentikan serangan dari Rusia.
Baca juga: Meja Panjang Menghilang, Viral Foto Putin Terima Sejumlah Pimpinan Negara Berbeda Saat dengan Jokowi
"Saya sangat puas, saya mengapresiasi Pak Jokowi dan Ibu Retno dan timnya atas kunjungan yang dilakukan, saya hargai itu, tapi kamu tidak bisa menyelesaikan isu yang sulit dan rumit hanya dengan sekali kunjungan, tapi ini tetap awal yang baik," kata Vasyl dalam konferensi pers terkait hasil pertemuan G20 antar Menteri Luar Negeri, Selasa (12/7/2022).
Terpenting kata Vasyl, langkah Jokowi yang mengunjungi Ukraina dan Rusia dapat menjadi contoh beberapa negara lain.
Sebab kata dia, tidak ada selurug negara di dunia yang dilazimkan dalam mengedepankan perang.