Seberapa Buruk Kondisi Sri Lanka saat Ini? Tak Mampu Bayar Utang hingga Presiden Kabur
Kondisi Sri Lanka saat ini semakin memburuk usai Presiden Gotabaya Rajapaksa kabur di tengah krisis ekonomi.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Singkatnya, orang-orang menderita dan putus asa untuk memperbaiki keadaan mereka.
Baca juga: Ditolak di Maladewa, Presiden Sri Lanka Kini Dikabarkan Berada di Negara Tetangga Indonesia
Presiden Kabur
Mengutip Reuters, situasi di Sri Lanka semakin parah dengan kaburnya Presiden Gotabaya Rajapaksa ke Maladewa, Rabu (13/7/2022).
Namun, ia ditolak di negara itu dan dalam penerbangan menuju Singapura, kata seorang sumber keamanan tingkat tinggi di Kolombo kepada CNN.
Gotabaya diperkirakan tiba di Bandara Changi pada Kamis (14/7/2022) malam, ungkap sumber itu.
Ia telah menunggu mendapatkan "jet pribadi" dari seorang anggota keluarga dekat di Kolombo, namun "tidak terwujud", tambah sumber tersebut.
Gotabaya dilaporkan meninggalkan Maladewa menggunakan "penerbangan Saudi".
CNN yakin sumber itu merujuk pada penerbangan Saudia 788, yang meninggalkan ibu kota Maladewa pada Kamis pukul 11.30 waktu setempat.
CNN telah menghubungi Kementerian Luar Negeri dan Saudia, tapi belum mendapat tanggapan.
Sementara itu, Gotabaya diharapkan mengundurkan diri sebelum Kamis berkahir.
"Diharapkan presiden akan mengirimkan pengunduran dirinya begitu dia mencapai tujuan akhir (Singapura)," kata para pejabat, dikutip dari AlJazeera.
Baca juga: Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa Janji Mundur pada 13 Juli, tapi Malah Coba Kabur ke Singapura
Harapan Terakhir Sri Lanka
Masih dari NPR, berita utama baru-baru ini mengatakan Sri Lanka menaruh harapan terakhirnya pada Dana Moneter Internasional (IMF).
Pemerintah saat ini sedang dalam negosiasi dengan IMF mengenai rencana bailout dan PM Ranil Wickremesinghe mengatakan pada 22 Juni, dia mengharapkan kesepakatan awal dengan IMF pada akhir Juli.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.