Macron: Prancis Telah Siap Hadapi Pemotongan Pasokan Gas Rusia
Emmanuel Macron akan segera mengajukan rencana pembatasan energi dan meminta semua warganya untuk berkomitmen dalam hal penghematan energi.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, PARIS – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Prancis telah siap apabila Rusia memotong pasokan gas ke negaranya.
Dikutip dari Reuters, Jumat (15/7/2022) Macron juga mendesak semua orang untuk dapat mengendalikan konsumsi energi di tengah krisis dan meningkatnya harga energi.
Emmanuel Macron akan segera mengajukan rencana pembatasan energi dan meminta semua warganya untuk berkomitmen dalam hal penghematan energi.
Baca juga: Menteri Keuangan Amerika Tolak Kehadiran Pejabat Rusia di Forum G20
"Kita perlu mempersiapkan diri untuk skenario di mana kita harus mengelola sepenuhnya tanpa gas Rusia, karena Rusia menggunakan energi sebagai senjata perang," katanya, seraya menambahkan konflik di Ukraina akan berlangsung lama.
Tingginya harga energi yang disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina, membuat tingkat inflasi di beberapa negara juga ikut melonjak.
Prancis hanya mengimpor sekitar 17 persen energi dari Rusia, sehingga Prancis tidak terlalu bergantung pada gas Rusia jika dibandingkan beberapa negara tetangganya.
Sementara itu, Prancis akan terus berinvestasi dalam hal pertahanan untuk membantu Ukraina menghadapi pasukan Rusia.
"Anggaran pertahanan tidak akan berkurang, sebaliknya kita harus menginvestasikan kembali stok, dan kita harus mampu memproduksi lebih banyak amunisi dengan lebih cepat," kata Macron.
Baca juga: Krisis Energi di Eropa, Gazprom Tak Menjamin Pipa Gas Bakalan Normal
Macron lalu menambahkan bahwa Prancis memiliki sarana untuk terus membantu Ukraina dalam perangnya melawan Rusia.
"Perang ini akan terus berlangsung, tetapi Prancis akan selalu berada dalam posisi untuk membantu Ukraina," pungkas Macron.