Australia, Singapura hingga Inggris Desak Warganya Hindari Perjalanan Tidak Penting ke Sri Lanka
Inggris, Singapura, Bahrain, Selandia Baru dan Australia telah mendesak warganya untuk menghindari perjalanan yang tidak penting ke Sri Lanka.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Beberapa negara termasuk Inggris, Singapura, Bahrain, Selandia Baru dan Australia telah mendesak warganya untuk menghindari perjalanan yang tidak penting ke Sri Lanka.
Warga di negara-negara itu diminta untuk menghindari perjalanan ke Sri Lanka karena mempertimbangkan situasi yang berlaku di negara tersebut.
Komisi Tinggi Australia mengeluarkan travel advisory yang menyatakan bahwa 'Demonstrasi berujung kekerasan terjadi di seluruh wilayah Colombo, ibu kota Sri Lanka. Hindari daerah yang terkena dampak demonstrasi, jam malam telah diberlakukan di Colombo. Patuhi jam malam dan ikuti saran dari otoritas setempat, pantau media untuk update informasi'.
Baca juga: Kabur ke Singapura, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa Ketahuan Belanja di Toko Pakaian
"Kami terus menyarankan kepada anda untuk mempertimbangkan kembali keperluan anda untuk bepergian ke Sri Lanka karena situasi keamanan. Pemerintah Australia telah mengizinkan keberangkatan secara sukarela dari tanggungan staf Komisi Tinggi Australia di Colombo. Namun demonstrasi massa terus terjadi di seluruh Sri Lanka. Demonstrasi itu dapat menyebabkan gangguan lalu lintas dan transportasi umum."
Selain itu, travel advisory Australia juga menegaskan bahwa situasi darurat umum dapat diumumkan dan jam malam kemungkinan akan diberlakukan dalam waktu dekat.
"Bawalah dokumen perjalanan dan identifikasi yang relevan dengan anda setiap saat. Sri Lanka saat ini mengalami kekurangan bahan bakar, gas untuk memasak, dan obat-obatan. Anda mungkin akan mengalami gangguan pasokan bahan bakar dan pemadaman listrik jika pergi ke sana," kata travel advisory Australia.
Dikutip dari laman www.dailynews.lk, Minggu (17/7/2022), Penasihat Perjalanan Menteri Luar Negeri Singapura, telah menyarankan warga negaranya yang mengunjungi Sri Lanka untuk waspada dan mengambil semua langkah keselamatan penting demi memastikan keselamatan pribadi mereka.
"Warga Singapura diharapkan menjauh dari tempat-tempat umum yang menjadi lokasi demonstrasi dan kerumunan orang yang cukup besar. Warga yang bepergian ke atau sudah berada di Sri Lanka sangat disarankan untuk membeli asuransi perjalanan lengkap dan memahami syarat serta cakupan polis," kata Kementerian Luar Negeri Singapura.
Baca juga: Sri Lanka akan Shut Down Jika Pemerintahan Stabil tidak Segera Dibentuk
Sedangkan Travel Advisory yang dikeluarkan Inggris menyatakan bahwa pemerintah negara itu menyarankan warganya untuk tidak melakukan kunjungan ke Sri Lanka, kecuali terkait perjalanan penting, karena dampak dari krisis ekonomi saat ini.
Namun saran ini tidak berlaku untuk transit penerbangan melalui bandara internasional Sri Lanka.
"Keadaan Darurat telah diumumkan. anda harus tetap tinggal di tempat tinggal atau hotel anda menginap dan tidak bepergian saat ini. Namun mereka yang memiliki tiket penerbangan dapat melakukan perjalanan ke bandara."
"Sri Lanka sedang mengalami krisis ekonomi yang parah yang menyebabkan kekurangan kebutuhan dasar termasuk obat-obatan, gas untuk memasak, bahan bakar dan makanan. Ada kekurangan besar bahan bakar (solar dan bensin) yang mempengaruhi transportasi, bisnis, dan layanan darurat," kata travel Advisory Inggris.