Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden AS Joe Biden Diancam Dibunuh, Pelaku Ditangkap Setelah Ancamannya Dilacak Lewat Telepon

Dia  dituduh oleh Dinas Rahasia AS di pengadilan federal pada Selasa (19/7/2022) karena membuat ancaman kepada Biden.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Presiden AS Joe Biden Diancam Dibunuh, Pelaku Ditangkap Setelah Ancamannya Dilacak Lewat Telepon
Stefani Reynolds / AFP
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato di Ruang Roosevelt Gedung Putih di Washington, DC, pada 24 Mei 2022. Biden diancam dibunuh seorang warganya sendiri. 

TRIBUNNEWS.COM, AS -  Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden diancam dibunuh warganya sendiri.

Pelaku kini harus berurusan dengan polisi setelah ditangkap di sebuah hotel.

Pria tersebut dilaporkan telah menghubungi Gedung Putih dan mengatakan dirinya berencana membunuh Biden.

Pelaku diketahui bernama  John Andrew Bazor Jr usia 37 tahun.

Dia  dituduh oleh Dinas Rahasia AS di pengadilan federal pada Selasa (19/7/2022) karena membuat ancaman kepada Biden.

Berdasarkan dokumen pengadilan, keluarga Bazor mengungkapkan kepada penyelidik federal bahwa pelaku menderita gangguan mental dan penggunaan zat terlarang.

Baca juga: Presiden Joe Biden Tekan Saudi, Pangeran MBS Ingatkan Penyiksaan di Irak

Dikutip dari Newsweek, Bazor akan melakukan evaluasi untuk memastikan apakah ia kompeten untuk disidangkan atau tidak.

Berita Rekomendasi

Pengacaranya mengungkapkan kasus ini merupakan masalah mental bukan kriminal.

“Berdasarkan semua fakta dan keadaan saat ini, sudah jelas ia membutuhkan perawatan mental di rumah sakit, bukan penjara,” tutur pengacara Bazor, Gordon Armstrong.

Dinas Rahasia menangkap Bazor pada Senin (18/7/2022), setelah menemukannya di sebuah hotel di Mobile, Alabama, berdasarkan affidavit atau bukti kesaksian di pengadilan oleh Agen Khusus Joseph Paul.

Berdasarkan dokumen pengadilan itu, Bazor menghubungi kantor lapangan Dinas Rahasia Mobile, pada 9 Juli.

Ia meninggalkan sejumlah pesan suara yang menyatakan telah membuat keluhan ke FBI dan Departemen Luar Negeri, serta CIA.

Menurut affidavit tersebut, operator Gedung Putih menerima pesan ancaman pembunuhan pada 10 Juli pukul 9.37 pagi waktu setempat.

“Saya datang untuk membunuh Presiden,” tutur pelaku saat menghubungi operator Gedung Putih.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas