Dubes Ukraina: Masjid Komunitas Muslim di Kharkiv Rusak Parah Akibat Serangan Rudal Rusia
Vasyl Hamianin mengatakan baru-baru ini masjid komunitas muslim di Kharkiv rusak parah akibat serangan rudal Rusia.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hasanudin Aco
Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung selama hampir lima bulan dan Moskwa berhasil menduduki sekitar seperlima wilayah Ukraina.
Burns mengatakan, keuntungan tersebut harus dibayar mahal oleh Rusia, sebagaimana dilansir The New Arab.
“Perkiraan terbaru dari komunitas intelijen AS adalah sekitar 15.000 (pasukan Rusia) tewas dan mungkin tiga kali lipat terluka. Jadi kerugian yang cukup signifikan,” kata Burns.
Burns menambahkan, Ukraina juga mengalami kerugian yang besar, namun lebih sedikit dibandingkan Rusia.
Sejauh ini, Rusia selalu merahasiakan angka kematian dari militernya.
Moskwa juga belum memperbarui angka korban sejak awal perang.
Terakhir kali Rusia merilis jumlah korban perang dari pihaknya adalah pada 25 Maret.
Kala itu, Moskwa mengakui bahwa 1.351 tentara Rusia tewas.
Di sisi lain, Pemerintah Ukraina mengatakan pada Juni bahwa 100 hingga 200 tentara Ukraina terbunuh per hari.
Pada Rabu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berujar, tugas militer Rusia di Ukraina sekarang melampaui Donbass.
Tetapi, Burns mengatakan bahwa setidaknya untuk saat ini, konsentrasi pasukan militer Rusia di Donbass menunjukkan bahwa mereka telah belajar dari kegagalan pada awal invasi, di mana Moskwa terhenti dalam serangannya di Kyiv.
“Di satu sisi, apa yang telah dilakukan militer Rusia adalah mundur ke cara perang yang lebih nyaman,” kata Burns.
“Artinya, mereka menggunakan keunggulan dan daya tembak senjata jarak jauh untuk bertahan dan secara efektif menghancurkan target Ukraina dan untuk mengompensasi kelemahan pasukan yang mereka miliki,” lanjut Burns.
Sementara itu, dalam beberapa hari terakhir, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melakukan pembersihan internal besar-besaran selama perang.