Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Amerika Tepergok Impor 39 Ribu Ton Pupuk dari Rusia, Biden Mulai Melunak Terhadap Putin?

Amerika Serikat kepergok melakukan pembelian 39 ton produk pupuk cair dari Rusia. Pupuk cair dari Rusia akan tiba di Amerika pada Senin (25/7/2022)

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Amerika Tepergok Impor 39 Ribu Ton Pupuk dari Rusia, Biden Mulai Melunak Terhadap Putin?
Istimewa
Ilustrasi aktivitas impor. Amerika Serikat tepergok melakukan pembelian 39 ton produk pupuk cair dari Rusia. Pupuk cair dari Rusia akan tiba di Amerika pada Senin (25/7/2022) 

Bahkan akibat memanasnya konflik di dua negara tersebut, kini Brasil terancam kehilangan stok pupuk impor yang kemudian merambat pada gagalnya panen masal di negara tersebut.

Menurut data kantor berita TASS yang dikutip dari Fox Business, Brasil merupakan salah satu negara bagian Amerika Latin yang terkenal akan produksi kopi, kedelai, dan gula terbesar di dunia.

Sayangnya kebutuhan pupuk untuk produksi bahan pokok tersebut, sepenuhnya masih bergantung pada pupuk impor. Bahkan seperlima dari 85 persen pupuk impor Brasil, berasal dari Rusia.

Baca juga: Jokowi: Presiden Putin Jamin Keamanan Pangan dan Pupuk dari Rusia Maupun Ukraina

Namun akibat adanya sanksi ekonomi yang dilayangkan AS dan UE ke Rusia, membuat Vladimir Putin jengkel hingga membatasi kegiatan ekspor produk minyak mentah, gas alam hingga pupuk buatannya.

Meski sejauh ini presiden Brasil, Jair Bolsonaro belum melayangkan sanksi khusus untuk Rusia. Namun karena Brasil merupakan bagian dari AS maka negara tersebut terkena imbas pembatasan ekspor hingga April mendatang.

"Brasil bergantung pada pupuk itu pertanyaan bagi kami," jelas Presiden Jair Bolsonaro.

Bolsonaro menambahkan saat ini kondisi petani di negaranya terancam mengalami gagal panen lantaran berkurangnya stok pupuk global, imbas dari melonjaknya harga impor pupuk dunia.

Berita Rekomendasi

Jika hal ini terus berlanjut, Bolsonaro khawatir nantinya petani Brasil tidak dapat memproduksi banyak tanaman akibat mahalnya biaya produk pertanian. Bahkan ancaman ini juga dapat memicu adanya kenaikan harga pangan dunia. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas