PM Hungaria Viktor Orban: Eropa Kehilangan Kekuatan Damaikan Rusia-Ukraina
PM Hungaria Viktor Orban mengatakan Eropa kehilangan kekuasaan menentukan perdamaian Rusia-Ukraina. Eropa bahkan telah kehilangan empat pemerintahan.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
“Ketika kita berbicara tentang perang, itu menimbulkan pertanyaan: apa yang harus kita lakukan? Pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina tidak akan terjadi. Orang-orang yang menunggu mereka, mereka menunggu dengan sia-sia,” jelasnya.
Rusia menurut Orban menginginkan jaminan keamanan. Dengan demikian perang hanya bisa diakhiri jika terjadi pembicaraan antara Rusia dan AS.
“Sampai negosiasi Rusia-Amerika berlangsung, tidak akan ada perdamaian," kata Orban. Ia menambahkan, Eropa tidak dapat menengahi proses lagi karena Moskow tidak mau mendengarkan UE.
"Kami kehilangan momentum 2014 ketika kami tidak dapat memastikan pemenuhan perjanjian Minsk yang berisi jaminan dari Prancis dan Jerman. Rusia tidak ingin melakukan pembicaraan dengan kami lagi," tambahnya.
Pada 24 Februari 2022, Rusia memulai operasi militer khusus di Ukraina menanggapi seruan bantuan dari Republik Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri.
Amerika Serikat dan sekutunya menanggapi dengan menjatuhkan sanksi komprehensif terhadap Rusia sementara juga meningkatkan dukungan militer mereka untuk Ukraina.
Sejauh ini, Rusia berhasil menguasai Sebagian besar wilayah Donbass di Ukraina bagian timur. Koridor besar diciptakan hingga Krimea.
AS dan sekutu Eropanya mengirimkan bantuan dana dan senjata berat ke Ukraina setelah menggagalkan perundingan Istanbul antara Ukraina-Rusia.
Presiden Ukraina Volodymir Zelensky menolak melakukan perundingan damai dengan Rusia, sepanjang Rusia tidak mengembalikan posisi Ukraina sebelum 22 Februari 2022.(Tribunnews.com/Sputniknews/xna)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.