Jenderal AS Mark Milley Peringatkan China Kini Lebih Agresif dan Berbahaya
Dalam kunjungannya ke Indo-Pasifik, Jenderal Mark Milley memperingatkan bahwa China lebih agresif dan berbahaya selama lima tahun terakhir ini.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
"Mereka (China) mencoba untuk memperluas pengaruh mereka di seluruh wilayah. Dan itu memiliki konsekuensi potensial yang tidak selalu menguntungkan bagi sekutu dan mitra kami di kawasan ini."
Milley mengatakan, negara-negara Pasifik seperti Indonesia ingin militer AS terlibat di kawasan itu.
"Kami ingin bekerja dengan mereka untuk mengembangkan interoperabilitas dan memodernisasi militer kami secara kolektif," kata Milley.
Baginya, Indonesia secara strategis sangat penting bagi kawasan dan telah lama menjadi mitra utama AS.
Kunjungan Mark Milley ke Indonesia terbilang spesial karena untuk pertama kalinya sejak 14 tahun terakhir, pimpinan tentara AS berkunjung ke tanah air.
Milley menghabiskan sore di markas besar TNI bersama Jenderal Andika Perkasa pada Minggu kemarin.
Ia disambut dengan billboard raksasa bergambar dirinya, parade militer, serta layar yang menampilkan karier militernya.
Baca juga: Mengenal Kehebatan Y-20 Pesawat Angkut Terbesar Produksi China
Baca juga: Panglima Militer Amerika ke Indonesia Jelang Kunjungan Jokowi ke China Bertemu Presiden XI Jinping
Dilaporkan Tribunnews sebelumnya, lawatan Milley ke Jakarta adalah kunjungan perdana Ketua Kepala Staf Gabungan AS sejak Laksamana Mike Mullen pada 2008 silam.
Di akhir kunjungan, Andika mengatakan kepada pers bahwa Indonesia menilai China lebih tegas dan sedikit agresif terkait perselisihan teritorial dengan Indonesia.
Indonesia dan China selama ini berselisih mengenai Laut China Selatan, tepatnya di perairan Natuna.
Beijing mengklaim hampir seluruh lautan tersebut melalui konsep sembilan garis putus-putus.
(Tribunnews.com/Ika Nur Cahyani/Hasanudin Aco)