Rusia Klaim Hancurkan Depot Roket HIMARS di Desa Bogdanovtsy Ukraina
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah menghancurkan depot roket HIMARS yang dikirim AS di Desa Bogdanovtsy Ukraina.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan telah menghancurkan depot roket yang dipasok AS, termasuk artileri berat, selama serangan Minggu (24/7/2022).
Laporan terbaru operasi Rusia di Ukraina disampaikan juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayjen Igor Konashenko di Moskow, Senin (25/7/2022).
Fasilitas penyimpanan yang berisi rudal untuk beberapa peluncur roket HIMARS dan peluru untuk howitzer M777 telah dihancurkan lewat serangan rudal presisi.
Sebuah stasiun pengiriman di luar Desa Bogdanovtsy, yang menampung amunisi, dihantam senjata jarak jauh presisi tinggi yang diluncurkan dari kapal di laut.
Baca juga: Amerika Siap Kirim Empat HIMARS Tambahan ke Ukraina
Baca juga: 142 HIMARS dan M270 MLRS Telah Sampai di Kiev, Ukraina Bertekad Hancurkan Jembatan Krimea
Baca juga: Rusia Klaim Telah Hancurkan 4 Roket HIMARS yang Dipasok AS ke Ukraina sejak Awal Juli
AS adalah pendukung terbesar Kiev dalam konfliknya dengan Moskow dan telah memasok Ukraina dengan 16 peluncur roket ganda HIMARS, pada 22 Juli.
Pekan lalu, militer Rusia mengatakan mereka telah menghancurkan empat sistem HIMARS tersebut antara 5 dan 20 Juli. Namun, Ukraina menyatakan klaim ini salah.
Kepala Komite Angkatan Bersenjata Dewan Perwakilan Rakyat AS, Adam Smith, yang mengunjungi Kiev selama akhir pekan, mengatakan Washington akan menambah pasokan senjata berat ke Ukraina.
Kiev diproyeksikan akan mengoperasikan antara 25 hingga 30 sistem roket artileri HIMARS dan sistem roket multi-peluncuran (MLRS).
Menteri Pertahanan Ukraina Aleksey Reznikov bersikeras militer negara itu membutuhkan 50 sistem HIMARS supaya pertahanannya efektif. Atau 100 unit jika ingin serangan balasannya efektif.
Adam Smith dalam kunjungannya ke Kiev mengakui jumlah senjata yang dikirim lebih rendah dari yang diminta Kiev.
Tetapi mereka menawarkan jaminan AS dan mitranya akan menyediakan sebanyak mungkin artileri dan rudal untuk sistem tersebut.
Smith membuat pengumuman setelah kunjungannya ke Kiev minggu lalu, di mana dia dan beberapa anggota Kongres lainnya bertemu Presiden Ukraina Vladimir Zelensky.
Andrey Yermak, kepala staf Zelensky, mengatakan pengiriman amunisi MLRS barat adalah kunci untuk penggunaan peluncur yang efektif di berbagai sektor garis depan.
Setelah bertemu Zelensky, delegasi Amerika mengeluarkan pernyataan yang berjanji terus mendukung Presiden Zelensky dan rakyat Ukraina seefektif mungkin.
Menjelang pertemuan itu, Presiden Ukraina menulis di Telegram negaranya secara khusus membutuhkan sistem peluncur HIMARS, peluru dan kendaraan udara tak berawak.
Pada 22 Juli, AS menyediakan 16 sistem HIMARS ke Ukraina. Bantuan keamanan keseluruhan ke negara itu sejak peluncuran ofensif Rusia pada akhir Februari telah berjumlah $7,6 miliar.
Seorang pejabat AS, yang berbicara kepada Reuters dengan syarat anonim, bersikeras tidak ada peluncur HIMARS yang dikirim ke Ukraina yang dihancurkan.
Sementara itu, pemerintah di Kiev menuduh Moskow menyebarkan "informasi yang salah" yang diperhitungkan untuk mencegah barat mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, Ukraina telah kehilangan lebih dari 760 sistem roket multi-peluncuran dan lebih dari 3.100 artileri sejak awal operasi militer Rusia.
Moskow telah berulang kali memperingatkan barat agar tidak mengirim senjata ke Kiev karena hanya akan memperpanjang konflik.(Tribunnews.com/RT/Sputniknews/xna)