Kepolisian Jepang Belum Temukan Satu Lagi Selongsong Peluru di TKP Penembakan Shinzo Abe
Kepolisian Jepang sampai ini belum juga menemukan satu butir selongsong peluru terkait kasus penembakan mantan PM Jepang Shinzo Abe.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kepolisian Jepang sampai ini belum juga menemukan satu butir selongsong peluru terkait kasus penembakan mantan PM Jepang Shinzo Abe.
"Penyelidikan tidak akan terhalangi dan akan terus berjalan sesuai rencana yang ada," papar sumber kepolisian kepada Tribunnews.com, Jumat (29/7/2022).
Inspeksi di tempat kejadian dilakukan lima hari setelah kejadian, dan otoritas polisi sedang menyelidiki keadaan pada waktu itu.
Sudah tiga minggu sampai tanggal 29 Juli ini sejak mantan Perdana Menteri Abe ditembak saat berpidato di Kota Nara 8 Juli jam 11.30 lalu.
Baca juga: Kesaksian Dokter, Butuh 13 Liter Darah dan 20 Dokter Usaha Selamatkan Jiwa Almarhum Shinzo Abe
Menurut penyelidikan polisi sejauh ini, senjata buatan tangan dengan struktur yang menembakkan enam peluru sekaligus digunakan oleh pelaku, Tetsuya Yamagami (41).
Tetsuya Yamagami menembak pada jarak sekitar 5 meter di belakang Shinzo Abe.
Shinzo Abe diyakini telah menerima dua tembakan amunisi di tubuhnya, tetapi salah satu amunisi tidak ditemukan dalam wawancara dengan penyelidik.
Amunisi tidak ditemukan di tubuh saat diperiksa oleh dokter dalam autopsi peradilan, dan ada kemungkinan amunisi keluar dari tubuh selama tindakan penyelamatan jiwa di tempat kejadian.
Pada hari kejadian, polisi melakukan "pengamatan langsung" untuk memeriksa situasi di tempat kejadian.
Dan lima hari kemudian, pada tanggal 13 Juli mereka mengambil surat perintah untuk membatasi akses ke lingkungan dan melakukan "penggeledahan lapangan" dan "verifikasi" untuk menyelidiki lebih detail.
Amunisi belum dikonfirmasi hingga kini.
Markas Besar Polisi Prefektur Nara mengatakan "Kami sedang melakukan pencarian yang lebih luas berdasarkan penyelidikan selanjutnya setelah melakukan pengamatan langsung pada hari itu. Bahkan jika amunisi tidak ditemukan, itu tidak akan menghalangi penyelidikan."
Baca juga: Tersangka Pembunuhan Mantan PM Jepang Shinzo Abe Dipindahkan ke Osaka Jalani Pemeriksaan Mental
Di sisi lain, seorang mantan perwira polisi menunjukkan bahwa "amunisi adalah bukti penting dalam kasus penggunaan senjata api dan seharusnya diverifikasi segera setelah kejadian."
Namun otoritas kepolisian masih terus menyelidiki keadaan pada saat itu hingga saat ini.
Otoritas mengerahkan sekitar 50 petugas polisi untuk mencari satu butir mata selongsong peluru yang masih belum ditemukan.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.