Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KRONOLOGI Pemimpin Al Qaeda Ayman Al Zawahiri Tewas, Teroris Paling Dicari Kini Berstatus Meninggal

Pemimpin Al Qaeda, Ayman Al Zawahiri, tewas dalam serangan pesawat tak berawak di Kabul. Berikut kronologinya.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in KRONOLOGI Pemimpin Al Qaeda Ayman Al Zawahiri Tewas, Teroris Paling Dicari Kini Berstatus Meninggal
New York Post
Pemimpin Al Qaeda, Ayman Al Zawahiri. Al Zawahiri tewas dalam serangan pesawat tak berawak di Kabul, Afghanistan pada Sabtu (30/7/2022). Berikut kronologinya. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pada Senin (1/8/2022) malam, mengumumkan pemimpin Al Qaeda, Ayman Al Zawahiri, tewas dalam serangan pesawat tak berawak.

Dua sumber intelijen yang mengetahui masalah tersebut, mengatakan serangan itu dilakukan oleh Badan Intelijen Pusat (CIA).

Biden mengatakan, pencarian terhadap Al Zawahiri selama bertahun-tahun sejak kepemimpinan George W Bush, telah membuahkan hasil.

Pada awal 2022, Al Zawahiri diketahui tengah bersembunyi di Kabul, Afghanistan, bersatu dengan anggota keluarga dekatnya.

"Setelah tanpa henti mencari Zawahiri selama bertahun-tahun di bawah Presiden Bush, Obama, dan Trump, komunitas intelijen kami menemukan Zawahiri awal tahun ini," kata Biden dalam sambutan singkatnya dari balkon Gedung Putih, dikutip dari CBS News.

Pemerintah AS memiliki banyak sumber independen yang mengonfirmasi keberadaan Al Zawahiri di sebuah rumah persembunyian, kata pejabat senior pemerintahan pada wartawan melalui telepon, Senin malam.

Pemimpin Al Qaeda, Ayman Al Zawahiri, tewas pada akhir pekan lalu. Kematiannya diumumkan Presiden AS Joe Biden. Simak profil Ayman Al Zawahiri.
Pemimpin Al Qaeda, Ayman Al Zawahiri, tewas pada akhir pekan lalu. Kematiannya diumumkan Presiden AS Joe Bide, Senin (1/8/2022). (fbi.gov)

Baca juga: PROFIL Ayman Al Zawahiri, Pemimpin Al Qaeda Tewas dalam Serangan Pesawat Tak Berawak, Sosok Radikal

Temuan itu merupakan hasil kerja keras yang hati-hati, sabar, dan gigih, oleh para pejabat kontraterorisme selama bertahun-tahun.

Berita Rekomendasi

Biden mengatakan, setelah ia mempertimbangkan "bukti yang jelas dan meyakinkan" tentang lokasi Al Zawahiri, ia "mengizinkan serangan presisi yang akan membinasakannya (Al Zawahiri) dari medan perang untuk selamanya."

Ia memberikan persetujuan terakhirnya untuk "menjemput Al Zawahiri" satu minggu lalu.

Al Zawahiri akhirnya tewas oleh pesawat tak berawak pada Sabtu (30/7/2022) pukul 21.48 waktu setempat, saat ia berada di balkon rumah persembunyian, sementara anggota keluarga lainnya berada di ruangan berbeda.

"Tidak ada anggota keluarganya yang terluka dan tidak ada korban sipil," kata Biden.

Pemerintah AS memiliki tingkat keyakinan yang tinggi bahwa tidak ada orang lain yang tewas dalam serangan itu, menurut pejabat senior pemerintah.


Dengan tewasnya Al Zawahiri, Biden menegaskan keadilan telah ditegakkan.

"Ia mengukir jejak pembunuhan dan kekerasan terhadap warga Amerika, anggota layanan Amerika, diplomat Amerika, dan kepentingan Amerika," ujarnya.

"Sekarang, keadilan telah ditegakkan. Dan pemimpin teroris ini tidak ada lagi," tegas Biden.

Baca juga: Ini Rudal Hellfire yang Tewaskan Ayman Al Zawahiri Pemimpin Al Qaeda

Di akhir hidupnya, Al Zawahiri disebutkan menjalani kehidupan yang penuh kerahasiaan, pengkhianatan, konspirasi, dan kekerasan, sebagaimana diberitakan New York Times.

Dengan kematian Al Zawahiri, semua komplotan top serangan 11 September 2001, sekarang mati atau ditangkap.

Senin, Biro Investigasi Federal (FBI) memperbarui poster Al Zawahiri yang awalnya berstatus "Teroris Paling Dicari" menjadi "Meninggal."

Taliban Mengonfirmasi Adanya Serangan Pesawat Tak Berawak

Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid
Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid (AFP)

Masih dari CBS News, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, pada Senin (1/8/2022), mengonfirmasi adanya serangan udara yang dilakukan pesawat tak berawak di Kabul.

Ia mengatakan Imarah Islam Afghanistan memandang serangan itu sebagai pelanggaran yang jelas terhadap prinsip internasional.

Sementera itu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan bahwa dengan melindungi Ayman Al Zawahiri di Afghanistan, "Taliban sangat melanggar Perjanjian Doha dan mengulangi jaminan (Taliban pada) dunia, bahwa mereka (Taliban) tidak akan membiarkan wilayah Afghanistan digunakan oleh teroris untuk mengancam keamanan negara lain."

Mantan Penjabat Direktur CIA dan kontributor CBS News, Michael Morell, mengatakan, "Sangat sulit bagi saya untuk percaya (Al Zawahiri) berada di Kabul tanpa sepengetahuan setidaknya beberapa pemimpin Taliban."

Memperhatikan Al Zawahiri "tinggal di sana dengan cukup terbuka, tidak berusaha bersembunyi," Morell mengatakan serangan itu juga menjelaskan kepada anggota Al Qaeda lainnya di Afghanistan bahwa mereka masih harus khawatir tentang keamanan mereka, meskipun faktanya AS tidak lagi memiliki pasukan di sana.

Al Zawahiri telah lama menjadi buronan.

Baca juga: Ayman Al Zawahiri Tewas di Kabul, Digempur Drone Tempur CIA

Setelah serangan teroris 11 September 2001, Presiden saat itu, George W Bush, merilis daftar 22 teroris paling dicari FBI, dengan Al Zawahiri di daftar teratas bersama Osama bin Laden.

Selama bertahun-tahun, Al Zawahiri dikenal sebagai Al Qaeda Nomor 2, tetapi banyak analis percaya ia otak di balik operasi bin Laden.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas