Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perusahaan Utilitas Jerman RheinEnergie akan Lipat Gandakan Harga Gas Mulai Oktober

Penurunan aliran gas Rusia telah memaksa pemasok energi di seluruh Eropa untuk membeli bahan bakar dengan harga pasar yang jauh lebih tinggi.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Perusahaan Utilitas Jerman RheinEnergie akan Lipat Gandakan Harga Gas Mulai Oktober
WARTA KOTA/YULIANTO
Pekerja sedang melakukan pembersihan lampu mobil dengan teknik nano coating di Toko Moren Motor, Pasar Mobil Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2022). Moren Motor adalah salah satu toko yang melayani service berbagai macam lampu mobil dengan teknologi terkini, salah satunya nano coating, untuk menjaga lampu mobil tetap terang. Pasar Mobil Kemayoran kembali menggeliat setelah 2 tahun sepi imbas pandemi Covid-19. WARTA KOTA/YULIANTO 

TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan utilitas Jerman RheinEnergie akan melipatgandakan biaya pengadaan gas mulai bulan depan.

Dikenal sebagai pemasok energi ke kota Cologne, RheinEnergie menerangkan harga untuk beberapa pelanggan akan lebih dari dua kali lipat mulai dari 1 Oktober 2022.

Hal ini karena lonjakan senilai 450 persen dalam biaya pengadaan gas.

Penurunan aliran gas Rusia telah memaksa pemasok energi di seluruh Eropa untuk membeli bahan bakar dengan harga pasar yang jauh lebih tinggi.

Dikutip Al Jazeera, RheinEnergie mengatakan pihaknya menaikkan harga gas alam menjadi 18,30 sen euro per kilowatt hour (Kwh) dari 7,87 sen saat ini.

"Di apartemen Cologne dengan 10.000 Kwh konsumsi tahunan, biaya tahunan meningkat menjadi sekitar 2.002 euro ($ 2.057) (sebelumnya: sekitar 960 euro)," kata RheinEnergie dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Lepas Ketergantungan dari Rusia, Austria Potong Konsumsi Gas dari Gazprom Jadi 50 Persen

Pembangkit listrik tenaga nuklir Gundremmingen digambarkan di Gundremmingen, Jerman selatan pada 26 Februari 2021. Desa Gundremmingen di Bavaria masih bangga dengan pembangkit listrik tenaga nuklirnya, yang lambangnya mengandung atom emas. Tetapi halaman akan dibuka dengan penutupan fasilitas ini yang akan datang untuk menemani Jerman dalam revolusi energinya.
Pembangkit listrik tenaga nuklir Gundremmingen digambarkan di Gundremmingen, Jerman selatan pada 26 Februari 2021. Desa Gundremmingen di Bavaria masih bangga dengan pembangkit listrik tenaga nuklirnya, yang lambangnya mengandung atom emas. Tetapi halaman akan dibuka dengan penutupan fasilitas ini yang akan datang untuk menemani Jerman dalam revolusi energinya. (LENNART PREISS / AFP)

Dikutip Reuters, retribusi yang diperkenalkan pemerintah bulan lalu pada semua konsumen gas mulai 1 Oktober tidak termasuk dalam daftar harga baru.

Berita Rekomendasi

Dikatakan, kenaikan harga akan berlaku untuk pelanggan yang tidak memiliki kontrak harga tetap.

Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck pekan lalu mengatakan retribusi akan berjumlah antara 1,5 sen euro dan 5 sen euro per kilowatt jam, yang berarti rumah tangga dengan empat orang dapat menghadapi biaya tambahan hingga 1.000 euro per tahun.

Kementerian ekonomi menolak mengomentari pengumuman Rheinenergie.

"Memang benar bahwa harga gas dan energi telah meningkat secara signifikan sejak awal perang Rusia ... dan akibatnya harga pembelian untuk perusahaan juga meningkat," kata juru bicara kementerian.

Pelanggan diingatkan masa tenggat

Setelah Rheinenergie mengumumkan kenaikan harga, sebuah pesan yang memperingatkan pelanggan tentang waktu tunggu yang lama untuk hotline teleponnya karena volume panggilan yang tinggi muncul di situs web perusahaan.

Baca juga: Pemotongan Gas Rusia ke Eropa Mulai Mengancam Stabilitas Pasokan Energi di Asia

Harga pemanas distrik juga akan meningkat menjadi sekitar 705 euro pada tahun 2022 untuk rata-rata apartemen Cologne dari 407 euro per tahun.

Perusahaan akan menginformasikan semua pelanggan gas alam tentang kenaikan harga dan pembayaran di muka bulanan akan disesuaikan untuk menghindari tagihan tahunan yang tinggi.

Penyewa yang membayar biaya energi mereka dengan sewa juga harus mengambil tindakan pencegahan terhadap pembayaran kembali yang lebih tinggi.

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas