Populasi Harimau Liar di Nepal Meningkat Hampir 3 Kali Lipat sejak 2009
PM Nepal Sher Bahadur Deuba mengumumkan keberhasilan konservasi di mana populasi harimau liar di Nepal hampir tiga kali lipat dibanding tahun 2009.
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Miftah
Konservasionis mengacu pada konsep yang dikenal sebagai "daya dukung sosial" untuk menggambarkan kapasitas komunitas tertentu dalam mentolerir sejumlah hewan seperti harimau.
"Memahami dinamika dan daya dukung sosial itu adalah area fokus baru bagi kami," kata Henley.
Melindungi harimau juga membantu melindungi spesies lain yang terancam punah.
"Secara efektif, jika kita ingin melindungi satu harimau, kita akan melindungi 10.000 hektar hutan".
"Harimau juga hidup di beberapa hutan yang paling kaya karbon, ini akan membantu kita mengurangi perubahan iklim juga jika kita melindungi hutan yang sangat kaya ini," jelasnya.
Selain Nepal, Henley menunjukkan masih banyak negara di mana harimau berada dalam "krisis."
Harimau telah punah di Vietnam, Kamboja, dan Laos sejak tahun 2000.
"Kita harus melihat elemen-elemen yang telah membawa kesuksesan di Nepal dan India dan mencoba untuk membuat mereka direplikasi. Bagian yang paling penting adalah kemauan politik dan kepemimpinan politik," jelasnya.
Menurut World Wildlife Fund, ada sekitar 3.900 harimau di alam liar, dan spesies ini dianggap terancam punah.
Dikutip dari worldwildlife.org, Tigers Alive Initiative Leader WWF, Stuart Chapman mengatakan penggandaan populasi harimau Nepal adalah pencapaian luar biasa dan merupakan hasil dari upaya konservasi berkelanjutan selama bertahun-tahun.
"Nepal telah menunjukkan standar konservasi tertinggi dalam mencapai tonggak bersejarah ini. Jelas ada banyak yang bisa dipelajari dari pemulihan populasi harimau Nepal selama 12 tahun terakhir," jelasnya.
(Tribunnews.com/Fajar)