Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Amnesti Internasional : Pasukan Kiev Bahayakan Penduduk Sipil Ukraina

Amnesti Internasional menyelidiki pola pergerakan pasukan Ukraina dan menemukan mereka berkubu di permukiman, sekolah dan rumah sakit.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Amnesti Internasional : Pasukan Kiev Bahayakan Penduduk Sipil Ukraina
Anatolii STEPANOV / AFP
Pasukan Ukraina berjalan di kota kecil Sievierodonetsk, Oblast Lugansk, pada 27 Februari 2022. Dalam upaya melawan pasukan Rusia, tentara Ukraina membangun kubu di permukiman penduduk, sekolah dan rumah sakit. Amnesti Internasional memiliki fakta-fakta temuan terkait itu. 

Keengganan barat untuk meminta pertanggungjawaban Kiev telah mengakibatkan pelanggaran dan kejahatan terus berlangsung.

Serpihan roket HIMARS yang ditemukan di lokasi penahanan tawanan Azov di Donetsk. Foto ini dibagikan jurnalis Kanada Eva K Bartlette di kanal Telegramnya, Minggu (31/7/2022).
Serpihan roket HIMARS yang ditemukan di lokasi penahanan tawanan Azov di Donetsk. Foto ini dibagikan jurnalis Kanada Eva K Bartlette di kanal Telegramnya, Minggu (31/7/2022). (Telegram/Eva K Bartlett)

Wamenhan Rusia Beber Fakta 

Pernyataan tegas disampaikan Wakil Menteri Pertahanan Kolonel Jenderal Alexander Fomin. Fomin membeberkan fakta-fakta buruk yang dilakukan pasukan dan milisi Ukraina.

Rusia sejauh ini berusaha menerapkan ketentuan Konvensi Jenewa tentang pengobatan tawanan perang.

Mereka mengadakan lebih dari 40 pertemuan mingguan dengan perwakilan PBB dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dan membentuk komisi medis bagi tawanan yang berpenyakit parah

Sejauh ini, 18 tahanan yang memiiki klasifikasi khusus dikirim kembali ke Ukraina. Ada juga 27 pertukaran tawanan perang dan mayat prajurit yang tewas.

Sementara ICRC telah menerima lebih dari 1.500 surat pulang dari para tahanan Ukraina. Tentara Ukraina yang ditahan juga dapat melakukan panggilan telepon ke keluarga mereka.

Berita Rekomendasi

Fomin menegaskan Rusia berusaha melaksanakan ketentuan Pasal 71 Konvensi Jenewa. Fomin muncul untuk merespon Misi PBB di Ukraina menanggapi video viral penyiksaan tentara Ukraina.

Jenderal Rusia itu tidak menanggapi video tersebut secara langsung. Dia, bagaimanapun, mengatakan Rusia telah memperlakukan tahanannya sesuai hukum internasional.

Menurut survei terhadap anggota layanan yang dipertukarkan, baik Rusia maupun republik Donbass, 81 persen tahanan menjadi sasaran pemukulan dan kekerasan fisik lainnya.

Sementara 55 persen dipaksa merekam video propaganda. Sekitar 46 persen tidak menerima perawatan medis, 79 persen tidak diberi kesempatan menghubungi kerabat, dan 19 persen diberi makanan buruk.

Satu pusat penahanan, yang dijalankan dinas rahasia Ukraina (SBU )di Kiev, hanya memberi para tawanan 50 gram bubur, sepotong roti, dan segelas air setiap hari, sambil menutup mata mereka.

Fomin juga memutar video yang menunjukkan penyiksaan dan pelecehan, serta eksekusi di luar hukum dan tindakan kekerasan mengerikan terhadap tawanan perang Rusia dan Donbass.

Selain penganiayaan tahanan, menurut militer Rusia, pasukan Ukraina telah menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas