Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menlu AS Antony Blinken Janjikan Perlindungan ke Filipina Jika Berkonflik dengan China

Menlu AS Antony Blinken menjanjikan perlindungan AS jika Filipina berkonflik dengan China. Kedua negara terikat perjanjian bersama 1951.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Menlu AS Antony Blinken Janjikan Perlindungan ke Filipina Jika Berkonflik dengan China
AFP/TED ALJIBE
Presiden baru Filipina Ferdinand Marcos Jr. (tengah) melambai kepada para pendukungnya saat para putranya menyaksikan setelah dilantik sebagai pemimpin baru negara itu, dalam upacara peresmian di Museum Nasional di Manila pada 30 Juni 2022. (Photo by Ted ALJIBE / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menjanjikan perlindungan ke sekutu dekat Washington di dekat perbatasan China.

Hal itu disampaikan Blinken saat berkunjung ke Manila Filipina, bertemu Presiden Filipina Ferdinand Marcos Junior dan sejawatnya Menlu Enrique Manalo, Sabtu (7/8/2022).

Blinken sekali lagi menegaskan dukungan penuh Washington menghadapi apa yang disebutnya tindakan mengguncang dan berbahaya oleh China.

“Perjanjian Pertahanan Bersama 1951 antara Washington dan Manila tetap “keras,” kata Blinken pada konferensi pers bersama mitranya dari Filipina, Enrique Manalo.

Baca juga: Blinken Tidak Berencana Bicara dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov di Pertemuan FMM G20 Bali

Baca juga: Daftar Pejabat AS yang Dikenai Sanksi Rusia, Joe Biden, Antony Blinken hingga Jake Sullivan

Baca juga: Ferdinand Marcos Jr Dilantik sebagai Presiden Filipina Gantikan Rodrigo Duterte

“Kami selalu mendukung mitra kami … serangan bersenjata terhadap angkatan bersenjata Filipina, kapal umum, atau pesawat terbang di Laut China Selatan akan meminta komitmen pertahanan bersama AS di bawah perjanjian itu,” kata diplomat AS itu.

Selain membahas masalah keamanan regional dengan Menlu Manalo dan Presiden Ferdinand Marcos Jr, Blinken mengatakan AS akan memperdalam hubungan ekonomi dan memperkuat demokrasi.

Blinken telah menjadi pejabat tertinggi AS yang bertemu pemimpin Filipina yang baru terpilih, putra mantan diktator, yang dilantik pada 30 Juni 2022, setelah menang telak dalam pemilu awal tahun ini.

Berita Rekomendasi

“Amerika Serikat berkomitmen bekerja sama dengan Filipina untuk membela supremasi hukum, melindungi hak asasi manusia dan kebebasan mendasar – termasuk kebebasan berekspresi – dan melindungi masyarakat sipil,” kata Blinken.

“Selain bekerja dengan Filipina untuk membantu mengamankan wilayah maritimnya, kami juga bermitra dengan nelayan Filipina dan peneliti ilmiah untuk melestarikan dan melindungi sumber daya maritim Filipina yang berharga,” imbuhnya.

Berbicara di depan media, Menlu Manalo memuji nilai-nilai bersama dan komitmen bersama kedua negara terhadap demokrasi. Ia menyambut jaminan Washington mereka siap untuk mengakui Manila sebagai mitra yang setara dan berdaulat.

“Kami melihat penguatan kerja sama kami untuk mengatasi dengan lebih baik ancaman keamanan saat ini dan yang muncul serta tantangan lintas sektoral,” tambah tanpa menyebut China dalam konteks sengketa teritorial dan perikanan Filipina dengan Beijing.

Mengelola hubungan dengan Washington dan Beijing adalah masalah rumit bagi Manila. Terletak di tepi Laut China Selatan yang disengketakan, Filipina berada di garis patahan geopolitik utama.

Negara itu terlibat sengketa teritorial yang sedang berlangsung dengan China atas banyak pulau di Laut China Selatan.

Sementara pengadilan internasional pada 2016 memutuskan mendukung klaim Filipina. Presiden Marcos Jr selama kampanyenya menyatakan kan mencari kesepakatan baru dengan teman-temannya di China.

Blinken saat ini dalam perjalanan sepuluh hari ke Kamboja, Filipina, Afrika Selatan, Kongo, dan Rwanda.

Tur Blinken ini mengikuti kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada Selasa, yang memicu kemarahan serta reaksi keras Beijing.

Meskipun Taiwan telah memiliki pemerintahan sendiri sejak 1949, China masih mengklaim kedaulatan atas pulau itu dan menganggap kunjungan tingkat tinggi seperti Pelosi sebagai dukungan diam-diam atas kemerdekaan Taiwan.

AS telah secara resmi mengakui klaim Beijing atas Taiwan sejak tahun 1970-an di bawah kebijakan Satu-China.

Menanggapi kunjungan Pelosi, China meluncurkan latihan militer skala besar, memberlakukan pembatasan perdagangan di Taiwan, memberi sanksi kepada Pelosi dan keluarganya.

China juga memutuskan komunikasi dengan Washington terkait isu-isu utama seperti keamanan maritim, penegakan hukum transnasional, dan perubahan iklim.

Ketika latihan militer China berlanjut hingga akhir pekan, pejabat militer China dilaporkan menolak untuk menjawab panggilan dari rekan-rekan Amerika mereka.

Pejabat pertahanan dan panglima militer China menolak telepon Menteri Pertahanan Loyd Austin dan Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley.

Tentara Taiwan mengoperasikan kendaraan lapis baja CM-32 clouded leopard (kiri) selama demonstrasi di pangkalan militer di Kaohsiung, Taiwan, Kamis (6/1/2022). Latihan tersebut dilakukan untuk menyoroti kesiapan militer Taiwan menjelang liburan Tahun Baru Imlek pada akhir bulan ini. Ketegangan antara China dan Taiwan terus meninggi beberapa bulan terakhir, setelah China melakukan latihan militer di dekat Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan. (Sam Yeh/AFP)
Tentara Taiwan mengoperasikan kendaraan lapis baja CM-32 clouded leopard (kiri) selama demonstrasi di pangkalan militer di Kaohsiung, Taiwan, Kamis (6/1/2022). Latihan tersebut dilakukan untuk menyoroti kesiapan militer Taiwan menjelang liburan Tahun Baru Imlek pada akhir bulan ini. Ketegangan antara China dan Taiwan terus meninggi beberapa bulan terakhir, setelah China melakukan latihan militer di dekat Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan. (Sam Yeh/AFP) (AFP/SAM YEH)

Taiwan-China Main Kucing Tikus

Perkembangan lain di Selat Taiwan, kapal-kapal perang Taiwan berlayar di jarak dekat dengan kapal-kapal perang China di Selat Taiwan Minggu (7/8/2022).

Beberapa kapal perang China melintasi garis tengah, penyangga tidak resmi di Selat Taiwan yang memisahkan kedua wilayah.

Ketika pasukan China menekan garis pemisah, Taiwan berusaha tetap dekat untuk memantau dan, jika mungkin, menyangkal kemampuan China untuk menyeberangnya.

Seorang sumber militer Taiwan mengatakan ke kantor berita Reuters. “Kedua belah pihak menunjukkan saling tekan,” kata sumber tersebut.

Manuver itu bak permainan “kucing dan tikus” di laut lepas. "Satu sisi mencoba untuk menyeberang, dan yang lain menghalangi dan memaksa mereka ke posisi yang lebih tidak menguntungkan dan akhirnya kembali ke sisi lain," imbuhnya.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan sebuah pernyataan beberapa kapal militer China, pesawat terbang, dan pesawat tak berawak sedang mensimulasikan serangan ke pulau itu.

Militer China menggelar Latihan tempur besar-besaran bersamaan kedatangan Ketua DPR Nancy Pelosi di pulau itu pada 3 Agustus 2022.

Keehadiran Pelosi memantik kemarahan China, yang menganggap AS telah melanggar garis merah dan prinsip “Satu China”.

China menyatakan Taiwan bagian provinsi negara itu. Sebaliknya, Taiwan merasa menjadi wilayah yang bebas dan merdeka.

Latihan besar militer Beijing di front timur telah diselesaikan Minggu ini. Pasukan Pembebasan Rakyat (PLA) menembakkan rudal jelajah, mengerahkan jet siluman, dan kapal perang di latihan ini.

Penembakan roket dan rudal jelajah DF-17 diarahkan melintasi langit Pulau Taiwan. INi pertama kali terjadi sepanjang sejarah modern.

Petinggi militer Taiwan menyatakan, mereka mengerahkan jet untuk memperingatkan 20 kapal perang China yang berlayar mengarah ke Taiwan Sabtu. Ada 14 kapal yang melintasi garis median.

Ia juga mendeteksi 14 kapal perang China itu melakukan aktivitas di sekitar Selat Taiwan. Taiwan menyiagakan rudal anti-kapal berbasis pantai dan rudal permukaan-ke-udara Patriot.

Latihan militer China, yang berpusat di enam lokasi di sekitar pulau yang diklaim China sebagai miliknya, dimulai pada Kamis dan berlangsung hingga tengah Minggu.

Militer China mengatakan pada Sabtu, latihan di utara, barat daya dan timur Taiwan, memiliki fokus pada kemampuan serangan darat dan serangan laut.

AS Akan Latihan Perang di Himalaya

Perkembangan lain, AS menuduh latihan tempur besar-besaran oleh militer China itu sebagai eskalasi konflik.

“Kegiatan ini merupakan eskalasi signifikan dalam upaya China untuk mengubah status quo. Mereka provokatif, tidak bertanggung jawab dan meningkatkan risiko salah perhitungan," kata juru bicara Gedung Putih.

“Mereka juga bertentangan dengan tujuan lama kami untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, yang diharapkan dunia,” imbuh Whasington.

China terus mengatakan hubungannya dengan Taiwan adalah masalah internal dan berhak untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya, dengan paksa jika perlu.

Taiwan menolak klaim China yang mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka.

China juga telah memperingatkan AS untuk tidak bertindak gegabah dan menciptakan krisis yang lebih besar.

Mengacu pada tanggapan atas kunjungan Pelosi, surat kabar People's Daily Partai Komunis mengatakan China telah mengadopsi langkah-langkah efektif yang sepenuhnya menunjukkan China bertekad menjaga persatuan nasional, dan integritas teritorial.

Sebagai bagian dari tanggapannya atas kunjungan Pelosi, China juga menghentikan komunikasi melalui berbagai saluran dengan AS termasuk antara komando militer dan tentang perubahan iklim.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menuduh China mengambil langkah tidak bertanggung jawab dan menjauh dari memprioritaskan resolusi damai menuju penggunaan kekuatan.

Berbicara selama kunjungan ke Filipina, Blinken mengatakan AS telah mendengar kekhawatiran dari sekutu tentang apa yang disebutnya tindakan berbahaya dan destabilisasi China.

Dia mengatakan penghentian dialog bilateral China di delapan bidang utama adalah langkah yang akan menghukum dunia.

Menteri luar negeri China, Wang Yi, pada hari Jumat menuduh Blinken menyebarkan informasi yang salah.

Meski mengatakan AS tidak ingin meningkatkan ketegangan, militer negara itu akan menggelar latihan militer di dekat perbatasan China-India.

Latihan bersama dengan India dikatakan berfokus pada perang di ketinggian, dan dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing.

Latihan digelar di pegunungan Himalaya pada Oktober, kurang dari 100 km dari perbatasan India yang disengketakan dengan China.

Lokasi persis ada di dekat kota Auli di negara bagian Uttarakhand, India. Auli terletak di lereng selatan Himalaya, dan latihan akan fokus pada peperangan di ketinggian 10.000 kaki (3.000 meter).

Auli juga terletak sekitar 95 kilometer (59 mil) dari Garis Kontrol Aktual, perbatasan yang memisahkan India dan Cina.

Sementara kedua belah pihak mengklaim wilayah di sisi lain dari garis ini, itu telah berfungsi sebagai perbatasan de-facto antara kedua negara sejak akhir Perang Tiongkok-India 1962.(Tribunjogja.com/RussiaToday/Sputniknews/RT/Aljazeera/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas