China Peringatkan AS Soal Konsekuensi Jika Respons terhadap Balon Mata-mata Meningkat
Diplomat senior China, Wang Yi mengatakan kepada Menlu AS, Antony Blinken bahwa AS akan menanggung 'konsekuensi' jika mencoba membangkitkan ketegangan
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Whiesa Daniswara
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Diplomat senior China, Wang Yi mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken bahwa penembakan yang dilakukan terhadap balon China tidak lain adalah 'penyalahgunaan kekuatan' oleh AS.
Pernyataan ini disampaikannya di sela Konferensi Keamanan Munich Jerman pada hari Minggu lalu.
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (22/2/2023), dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri China menegaskan bahwa AS akan menanggung 'konsekuensi' jika mencoba membangkitkan ketegangan lebih jauh setelah insiden itu.
"Balon ketinggian Amerika sendiri secara ilegal terbang di atas langit China beberapa kali, AS seharusnya tidak dalam posisi untuk mencoreng China, karena AS sendiri adalah 'negara nomor satu dalam hal pengawasan'," kata Yi.
Satu-satunya hal yang dicapai AS dengan menembak jatuh balon itu adalah 'rusaknya hubungan antara AS dan China'.
Baca juga: Diplomat Senior China Pekan Ini Terbang ke Moskow, AS: Bahas Bantuan Senjata untuk Rusia
Menurut Yi, AS perlu 'menunjukkan ketulusan' dan menyelesaikan masalah tersebut, alih-alih berusaha 'mendramatisirnya' lebih jauh.
"Jika AS terus mendramatisir, membesar-besarkan atau meningkatkan situasi, itu akan ditanggapi dengan cara yang sama selama diperlukan. Semua konsekuensinya 'akan ditanggung oleh pihak AS'," tegas Yi.
Yi juga mengkritik AS atas apa yang disebut kKementerian Luar Negeri China sebagai 'memanaskan api' pada konflik Ukraina dan 'mengambil untung dari situasi itu'.
"Negara besar seperti AS seharusnya bekerja menuju penyelesaian politik dari krisis semacam itu, inilah komitmen China (yang tegas mengultimatum AS)," papar Yi.
Awal pekan ini, China mengecam AS karena 'reaksi berlebihan' terhadap kehadiran balon mata-mata China di wilayah udara Amerika dengan menembak jatuh dan menampar beberapa perusahaan China dengan sanksi.
Baca juga: Volodymyr Zelenskiy Meramal Perang Dunia III Berpotensi Pecah Jika China Dukung Rusia
China juga berjanji untuk mengambil 'tindakan balasan' terhadap entitas AS sebagai responsnya, namun tidak memberikan rincian tentang kemungkinan respons tersebut.
Sementara itu, Yi mengklaim bahwa balon yang melintasi langit Amerika Utara pada awal bulan ini adalah pesawat sipil tak berawak yang terlempar keluar jalur dan secara tidak sengaja memasuki wilayah udara AS.
Sebuah jet tempur AS pun menembak jatuh balon tersebut di lepas pantai Carolina Selatan.
Administrasi Presiden AS Joe Biden kemudian mengklaim bahwa balon itu adalah bagian dari program mata-mata China yang diduga menargetkan lebih dari 40 negara.