Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pejabat Keamanan Taiwan Bujuk Foxconn Lepas Saham di Tsinghua Unigroup

Taiwan yang merupakan produsen chip terbesar di dunia, menjadi semakin berhati-hati tentang ambisi China untuk meningkatkan sektor semikonduktornya.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Pejabat Keamanan Taiwan Bujuk Foxconn Lepas Saham di Tsinghua Unigroup
IST
Foxconn terkenal karena dominasinya sebagai manufaktur oursourcing di sektor 3C (Computer, Communication, and Consumer-electronics). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, TAIPEI – Pejabat keamanan nasional Taiwan ingin membujuk pemasok Apple yakni Foxconn untuk melepas investasi senilai 800 juta dolar AS di pembuat chip asal China, Tsinghua Unigroup.

“Kesepakatan itu pasti tidak akan tercapai,” kata Financial Times, mengutip seorang pejabat senior pemerintah Taiwan yang terlibat dalam masalah keamanan nasional.

Dikutip dari Reuters, Rabu (10/8/2022) Taiwan yang merupakan produsen chip terbesar di dunia, menjadi semakin berhati-hati tentang ambisi China untuk meningkatkan sektor semikonduktornya.

Baca juga: China Lanjutkan Latihan Militer di Sekitar Taiwan Usai Kunjungan Ketua DPR AS

Negara itu telah mengusulkan undang-undang baru untuk mencegah China mencuri teknologi chip buatannya.

Di samping itu, Pemerintah Taiwan juga telah melarang perusahaan chip semikonduktor di negaranya untuk mendirikan pabrik di China.

Foxconn lalu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah menyerahkan laporan kepada pihak berwenang Taiwan tentang investasi tersebut dan akan terus berbicara dengan pejabat pemerintah.

BERITA REKOMENDASI

“Jelas bahwa mereka telah meningkatkan rencana itu ke tingkat keamanan nasional dan prospeknya semakin redup,” kata Financial Times, seraya menambahkan bahwa kesepakatan itu terlihat lebih sulit untuk dilalui dengan meningkatnya ketegangan di Selat Taiwan.

Sebelumnya, ketegangan antara China dan Taiwan meningkat setelah pekan lalu Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi mengunjungi pulau yang diklaim China itu, sebuah langkah yang dikecam Beijing sebagai ancaman bagi perdamaian dan stabilitas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas