Seoul Berencana Bangun Tempat Penampung Air Hujan di Bawah Tanah Untuk Cegah Banjir
pemerintah Seoul akan menghabiskan 1,5 triliun won atau sekitar 1,15 miliar dolar AS untuk membangun enam fasilitas penampung air hujan
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Pemerintah kota Seoul telah mengungkapkan langkah-langkah pencegahan banjir jangka menengah dan panjang yang berpusat pada pembangunan fasilitas penampung air hujan bawah tanah di enam daerah rawan banjir.
Walikota Seoul, Oh Se-hoon pada hari Rabu (10/8) mengatakan bahwa pemerintah kota akan menghabiskan 1,5 triliun won atau sekitar 1,15 miliar dolar AS untuk membangun enam fasilitas penampung air hujan dan saluran drainase skala besar, yang juga disebut sebagai terowongan bawah tanah.
Dilansir dari Korea Times, Kamis (11/8/2022) proyek terowongan bawah tanah setidaknya membutuhkan pembangunan pipa pembuangan skala besar dengan diameter masing-masing sekitar 10 meter pada kedalaman 40 hingga 50 meter di bawah tanah.
Baca juga: 4 Orang Tewas Terjebak saat Banjir, Seoul Bakal Larang Rumah Semi-Basement Bak Film Parasite
Langkah-langkah itu dilakukan setelah hujan lebat melanda wilayah metropolitan Seoul awal pekan ini, menyebabkan sedikitnya 16 orang tewas dan lebih dari 2.500 rumah dan bangunan terendam banjir.
Pada tahap pertama dari tindakan antisipasi banjir, pemerintah kota Seoul akan membangun terowongan penampung air hujan bawah tanah di tiga area di sekitar daerah Gangnam.
Sebelumnya, proyek terowongan air hujan bawah tanah itu awalnya telah diumumkan oleh Oh Se-hoon ketika dirinya menjabat sebagai walikota Seoul pada tahun 2011.
Namun, proyek itu ditangguhkan karena masalah anggaran setelah penggantinya Park Won-soon mulai menjabat pada Oktober tahun yang sama.
Sebaliknya, pemerintah Park hanya membangun satu dari tujuh terowongan bawah tanah yang diusulkan oleh Oh Se-hoon di distrik Sinwol, Seoul barat daya.
Fasilitas penampung air hujan Sinwol yang mampu menampung curah hujan 95 hingga 100 mm per jam dan menampung 320.000 ton air, telah selesai dibangun pada Mei 2020. Kawasan tersebut tidak mengalami kerusakan parah akibat banjir pekan ini
Baca juga: Berita Foto : Mobil Mewah Bergelimpangan Tersapu Banjir di Seoul
Seoul Dilanda Banjir Bandang
Hujan lebat yang melanda Seoul, Korea Selatan pada Senin (8/8/2022) telah membanjiri rumah, jalan dan stasiun kereta bawah tanah.
Banjir juga telah memutus aliran listrik dan memaksa ratusan orang mengungsi, menurut pihak berwenang.
Mengutip CNN, Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korea Selatan mengatakan tiga dari mereka yang tewas telah terperangkap di ruang bawah tanah yang terendam banjir.
Sejak Senin tengah malam waktu setempat, beberapa bagian Seoul mengalami curah hujan total 422 milimeter, mendorong pihak berwenang untuk meningkatkan peringatan darurat Level 3 tertinggi.
Baca juga: Update Banjir Seoul, Ada 9 Korban Tewas, Tiga Diantaranya Terjebak Bangunan Semi-Basement
Kota ini mencatat curah hujan 141,5 milimeter per jam, tingkat tertinggi sejak pihak berwenang mulai mencatat.
Foto-foto dari seluruh kota menunjukkan banjir yang parah, dengan orang-orang mengarungi jalan sampai ke paha mereka di dalam air.
Meskipun banjir sebagian besar telah surut pada Selasa (9/8/2022) pagi, mobil dan bus dibiarkan berserakan di jalan dan trotoar, menghalangi lalu lintas pagi.
Di beberapa bagian Seoul, saluran air tersumbat dan mengirim air mengalir kembali ke jalan-jalan dan stasiun kereta bawah tanah, menurut Metro Seoul.
Sejumlah stasiun kereta bawah tanah ditutup karena banjir, dengan jalur dihentikan sementara pada Senin malam.