VIDEO Menlu Retno Marsudi: Diplomasi Warisan Budaya Perhalus Situasi & Ketegangan Dunia
Menurut Retno Marsudi, kegiatan budaya dapat memperhalus ketegangan yang ada.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi mengapresiasi penyelenggaraan acara peluncuran program 'Heritage Diplomacy' di Ashta District 8, Jakarta, Kamis (11/8/2022).
Acara ini diselenggarakan oleh Warisan Budaya Indonesia (WBI) Foundation.
Salah satu tujuan mempererat hubungan dengan negara-negara sahabat di tengah ketegangan-ketegangan dunia.
Menurut Retno Marsudi, kegiatan budaya dapat memperhalus ketegangan yang ada.
"Ini acara yang sangat bagus. Kalau dari sisi saya, saya melihat sekarang kan sedang banyak sekali ketegangan-ketegangan."
"Kegiatan-kegiatan budaya seperti ini sebenarnya bisa memperhalus situasi dan ketegangan yang sudah ada," kata Menlu RI saat ditemui di lokasi.
Menlu juga mengapresiasi kolaborasi delapan desainer kenamaan tanah air dengan delapan wastra Nusantara yang terinspirasi oleh delapan busana nasional atau tradisional negara-negara sahabat.
China, India, Jepang, Kenya, Korea, Mexico, Polandia dan Spanyol merupakan 8 negara yang dipilih dibuatkan busana yang dipadupadankan dengan beragam jenis kain Nusantara.
Retno mengatakan selain merayakan kekayaan dan keberagaman budaya Indonesia, diplomasi warisan budaya juga bisa menjadi jembatan menghubungkan persahabatan antarbangsa.
"Baju nasional beberapa negara yang menggunakan kain asal Indonesia, keliatannya cantik dan dari instalasi itu langsung terbangun sebuah persahabatan Indonesia dengan negara-negara tersebut," ujarnya.
Bersama Yanti Airlangga selaku Ketua Umum WBI Foundation, Menlu RI meresmikan secara simbolis program 'Heritage Diplomacy' yang juga dihadiri para Duta Besar negara-negara sahabat yang ada di Indonesia.
Diharapkan acara ini membuat masyarakat semakin menghargai kekayaan wastra Indonesia.
"Sekali lagi budaya dapat meluluhkan situasi. Tapi tidak kalah penting, budaya secara langsung dapat berkontribusi meredakan ketegangan. Karena budaya menjembatani perbedaan," jelas Retno.(*)