Salman Rushdie Ditikam, Kementerian Luar Negeri Iran Salahkan sang Penulis Itu Sendiri
Iran menyebut insiden penikaman yang menimpa Salman Rushdie adalah karena kesalahan san penulis itu sendiri.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian luar negeri Iran mengatakan bahwa Salman Rushdie dan pendukungnya-lah yang harus disalahkan atas apa yang terjadi pada sang penulis.
Dilansir Sky News, pada Senin (15/8/2022), juru bicara kemenlu Iran, Nasser Kanaani, mengatakan, "Kebebasan berbicara tidak membenarkan penghinaan Salman Rushdie terhadap agama dan kesucian agama."
Iran tidak memiliki informasi lain tentang penyerang Rushdie Salman kecuali apa yang telah muncul di media, kata Kanaani.
Penulis Salman Rushdie (75), ditikam oleh orang tak dikenal di atas panggung saat ia akan memberikan pidato di negara bagian New York pada hari Jumat.
Rushdie langsung diterbangkan ke rumah sakit dan menjalani operasi berjam-jam.
Pada hari Sabtu, ventilator yang sempat dipasangkan kepadanya sudah dilepas karena kondisinya membaik.
Baca juga: Hadi Matar, Pelaku Penikaman Salman Rushdie Mengaku Tidak Bersalah atas Percobaan Pembunuhan
Pelaku penikaman, Hadi Matar (24), membantah percobaan pembunuhan.
Salman Rushdie menghabiskan waktu hampir satu dekade untuk bersembunyi setelah menerbitkan buku The Satanic Verses pada 1988.
Buku tersebut dianggap sebagai penghinaan oleh umat Muslim.
Sebuah fatwa, yang menyerukan umat Islam untuk membunuh Salman Rushdie, dikeluarkan oleh pemimpin Iran Ayatollah Khomeini setahun kemudian.
Penerus Khomeini kemudian mengatakan pada tahun 1989, fatwa itu ditembakkan seperti "peluru" yang "suatu hari cepat atau lambat akan mengenai sasaran."
Meskipun fatwa tersebut dapat dicabut, pada tahun 2017, Ayatollah Khamenei menegaskan bahwa fatwa itu masih berlaku.
Kondisi Terkini Salman Rushdie
Putra dari Salman Rushdie, Zafar Rushdie, mengatakan ayahnya masih dalam "kondisi kritis" tetapi ventilator sudah dilepas pada hari Sabtu.