Sudah Seminggu Fenomena Semburan Air Setinggi 30 Meter Muncul di Dekat Kuil Iyu Hokkaido Jepang
Sudah seminggu sejak Senin (8/8/2022) fenomena semburan air setinggi sekitar 30 meter muncul di dekat Kuil Iyu dan masih berlangsung.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sudah seminggu sejak Senin (8/8/2022) fenomena semburan air setinggi sekitar 30 meter muncul di dekat Kuil Iyu di Kota Oshamambe, Hokkaido selatan, Jepang hingga kini masih berlangsung.
Akibatnya hutan pinus basah dan membentuk kolam air yang menampung jatuhnya air tersebut.
Bahkan pada tanggal 15 Agustus saat liburan Obon kemarin, banyak orang yang melihat fenomena ini dan mengabadikannya lewat foto dan video.
Ketinggian air sekitar 30 meter dapat dilihat dari kejauhan di balik pepohonan.
Baca juga: Puluhan Warga Jadi Korban Semburan Lumpur Panas di Mandailing Natal, Diduga Keracunan Gas
"Sudah seminggu sejak air keluar, dan masih bertiup kencang," ungkap seorang saksi mata, Selasa (16/8/2022).
Pada tanggal 15 Agustus liburan Obon, penduduk lokal dan turis datang untuk melihat dan mengambil gambarnya.
"Suara semburan air itu sangat kencang, dan orang-orang di sekitar saya juga khawatir, jadi saya pikir saya harus melakukan sesuatu untuk itu. Saya mendengar berita ini saat bepergian jalan-jalan dekat sini," ungkap seorang turis.
Di daerah sekitarnya, diketahui bahwa pekerjaan penggalian dilakukan untuk menyelidiki sumber daya air bawah tanah 64 tahun yang lalu, dan dikatakan bahwa air mungkin menyembur dari beberapa tempat berdekatan di antaranya.
Fenomena serupa terjadi 61 tahun yang lalu, dan pada saat itu mereda dalam beberapa hari.
Namun kali ini, bahkan setelah seminggu, air masih menyembur.
"Terima kasih kepada semua yang datang ke sini dari berbagai arah gara-gara fenomena ini," kata Yuji Ono, imam kepala Kuil Iyu.
"Saya tidak keberatan jika momentumnya melambat, tapi saya pikir tidak apa-apa untuk keluar karena hanya air bawah tanah biasa. Saya harap pengunjung dapat melakukannya sambil mengunjungi kuil," ujarnya.
Kota Oshamanbe meminta orang-orang untuk memarkir mobil mereka di fasilitas umum terdekat, dan berencana untuk melakukan survei kualitas air segera setelah persiapan selesai.
Baca juga: Kapal Pesiar Jepang Terbakar di Minami Hiroshima, 16 Penumpang & Awak Kapal Diselamatkan Nelayan
Saat ini para pengunjung dan pedagang sebenarnya sedang mempersiapkan "Reitaisai" mulai hari berikutnya.
Reitaisai mengacu pada ritual tahunan terpenting yang diadakan di kuil untuk menyambut para arwah dilakukan setahun sekali di masa liburan musim panas atau obon ini di bulan Agustus.
Awalnya, airnya berwarna abu-abu dan berbau belerang, lama-lama jadi bening seperti layaknya air biasa.
Kota ini berencana untuk menganalisis komposisi air, dan untuk saat ini, masuk ke area tersebut dengan kaitan apa pun yang menggunaan api dilarang.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.