China akan Kirim Pasukan ke Rusia untuk Jalani Latihan Militer Bersama
Selain China, latihan militer bersama itu juga akan diikuti oleh beberapa negara, seperti India, Belarus, Mongolia, Tajikistan dan negara-negara lain.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Pasukan China akan melakukan perjalanan ke Moskow untuk mengambil bagian dalam latihan militer bersama yang dipimpin oleh Rusia.
Selain China, latihan militer bersama itu juga akan diikuti oleh beberapa negara, seperti India, Belarus, Mongolia, Tajikistan dan negara-negara lain.
“Partisipasi China dalam latihan bersama itu tidak terkait dengan situasi internasional dan regional saat ini,” kata kementerian pertahanan China dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Taiwan Pamer Jet Tempur F-16V Tercanggihnya Setelah Latihan Militer China
Bulan lalu, Moskow mengumumkan rencana untuk mengadakan latihan "Vostok" (Timur) dari 30 Agustus hingga 5 September.
Dikatakan pada saat itu bahwa beberapa pasukan asing akan berpartisipasi, tanpa menyebutkan nama mereka.
Dilansir dari Reuters, Kamis (18/8/2022), kementerian pertahanan China juga mengungkapkan bahwa latihan itu merupakan bagian dari perjanjian kerja sama tahunan yang sedang berlangsung dengan Rusia.
"Tujuannya adalah untuk memperdalam kerja sama yang praktis dan bersahabat dengan tentara negara-negara peserta, meningkatkan tingkat kolaborasi strategis di antara para pihak yang berpartisipasi, dan memperkuat kemampuan untuk menanggapi berbagai ancaman keamanan," kata kementerian itu.
Tahun lalu, Rusia dan China telah mengadakan latihan militer bersama yang melibatkan lebih dari 10.000 tentara.
Saat itu, menteri pertahanan Rusia, Sergei Shoigu memuji latihan Sibu/Cooperation-2021 di Ningxia China dan menyarankan mereka dapat dikembangkan lebih lanjut.
Baca juga: Vostok 2022 Jadi Ajang Latihan Militer Multilateral China dengan Rusia
Pada bulan Oktober kemarin, Rusia dan China juga mengadakan latihan angkatan laut bersama di Laut Jepang dan beberapa hari kemudian, kapal perang Rusia dan China mengadakan patroli bersama pertama mereka di Pasifik barat.
Sesaat sebelum Rusia menginvasi Ukraina, Beijing dan Moskow telah mengumumkan kemitraan "tanpa batas", meskipun para pejabat AS mengatakan bahwa mereka belum melihat China menghindari sanksi yang dipimpin AS terhadap Rusia atau menyediakannya dengan peralatan militer.