Perjalanan Karier dan Kontroversi Sanna Marin, Perdana Menteri Termuda Finlandia
Menjadi perdana menteri termuda di Finlandia dan bahkan di dunia, Sanna Marin tak luput dari kontroversi. Baru-baru ini video pesta liarnya tersebar.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
Dalam pemilihan parlemen 2019, Sanna Marin mempertahankan kursinya, dan Antti Rinne, pemimpin Sosial Demokrat, menjadi perdana menteri.
Antti Rinne kemudian menunjuk Marin menteri transportasi dan komunikasi.
Namun, setelah Rinne melakukan kesalahan penanganan atas perselisihan gaji yang melibatkan layanan pos mengancam pembubaran pemerintah koalisi, ia mengundurkan diri.
Marin menggantikannya sebagai perdana menteri pada 10 Desember 2019.
Saat itu, Marin yang berusia 34 tahun menjadi perdana menteri wanita termuda di dunia.
Ia lalu menggantikan Rinne sebagai ketua Partai Sosial Demokrat pada Agustus 2020.
Marin dianggap sebagai salah satu anggota partai yang lebih berhaluan kiri dan dikagumi karena pemikirannya yang jernih dan fokusnya pada kebijakan.
Agendanya berfokus pada menopang program kesejahteraan sosial Finlandia dan pada kesetaraan sosial dan isu-isu perubahan iklim.
Kontroversi Sanna Marin
Baru-baru ini, video saat Sanna Marin berpesta liar bersama teman-temannya viral di media sosial.
Video itu seharusnya hanya dibagikan di grup terdekat, tetapi justru tersebar ke publik.
Sanna Marin pun mengungkapkan kekesalannya.
Mengutip Independent, ia bersedia menjalani tes narkoba.
Sejumlah orang mengaku mendengar ada yang menyebutkan narkoba dalam video Sanna Marin yang viral itu.
Baca juga: 2 Jet Tempur Rusia Diduga Langgar Wilayah Udara Finlandia