Pasukan Somalia Butuh 30 Jam untuk Akhiri Serangan Militan Al-Shabab yang Dimulai Hari Jumat
Pasukan Somalia membutuhkan waktu lebih dari 30 jam untuk mengakhiri rentetan serangan dari militan Al-Shabab di Hotel Hayat Mogadishu.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Somalia mengakhiri rentetan serangan kelompok ekstremis Al-Shabab pada Minggu (21/8/2022).
Dibutuhkan waktu lebih dari 30 jam untuk menahan para pejuang yang telah menyerbu Hotel Hayat Mogadishu pada Jumat (19/8/2022) malam.
Pengepungan berakhir sekitar tengah malam, kata komisaris polisi Abdi Hassan Hijar sebagaimana dikutip AP News.
"Selama serangan itu, pasukan keamanan menyelamatkan banyak warga sipil yang terperangkap di hotel, termasuk wanita dan anak-anak," katanya.
Menteri Kesehatan dokter Ali Haji Adam melaporkan 21 orang tewas dan 117 orang terluka, dengan sedikitnya 15 orang dalam kondisi kritis.
Dia mencatat bahwa beberapa korban mungkin tidak dibawa ke rumah sakit.
Baca juga: Militan Al-Shabaab Serang Hotel di Ibu Kota Somalia, 12 Orang Tewas
Al-Shabab, yang memiliki hubungan dengan al-Qaida, secara terang-terangan mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Sementara polisi belum memberikan penjelasan rinci tentang bagaimana serangan itu terjadi dan masih belum jelas berapa banyak pria bersenjata yang memasuki hotel.
Ismail Abdi, manajer hotel, mengatakan pasukan keamanan masih bekerja untuk membersihkan daerah tersebut, Minggu (21/8/2022).
Suara tembakan berakhir pada pukul 9 pagi, jelas Abdi.
Penonton berkumpul di luar gerbang hotel yang rusak parah pada Minggu pagi, mengamati tempat kejadian, tambahnya.
Adapun serangan itu adalah serangan teror besar pertama di Mogadishu sejak pemimpin baru Somalia, Hassan Sheikh Mohamud, mengambil alih pada Mei.
Al-Shabab menentang pemerintah federal dan kelompok luar yang mendukung pemerintah.
Al-Shabab tetap menjadi kelompok ekstremis Islam paling mematikan di Afrika dan ancaman terbesar bagi stabilitas politik di negara Tanduk Afrika yang bergejolak itu.
Presiden Somalia sebelumnya, Mohamed Abdullahi Mohamed, menghindari konfrontasi besar dengan Al-Shabab.
Baca juga: Ledakan Bom Mobil Guncang Somalia, 8 Orang Tewas dan 17 Lainnya Terluka
Namun Mohamud mengatakan pemerintahnya akan melakukan serangan terhadap ribuan pejuang kelompok itu, dengan dukungan pasukan AS yang kembali.
Al-Shabab menuduh melalui stasiun radio Andalus bahwa serangan terhadap hotel itu sebagai tanggapan atas pernyataan Mohamud.
Al-Shabab telah merebut lebih banyak wilayah dalam beberapa tahun terakhir, mengambil keuntungan dari perpecahan di antara personel keamanan Somalia serta ketidaksepakatan antara kursi pemerintah di Mogadishu dan negara-negara regional.
Terpaksa mundur dari Mogadishu pada tahun 2011, Al-Shabab perlahan-lahan kembali dari daerah pedesaan tempat mereka mundur, menentang kehadiran pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika serta serangan pesawat tak berawak AS yang menargetkan para pejuangnya.
Militan pada awal Mei menyerang sebuah pangkalan militer untuk penjaga perdamaian AU di luar Mogadishu, menewaskan banyak tentara Burundi.
Serangan itu terjadi hanya beberapa hari sebelum pemilihan presiden yang mengembalikan Mohamud ke tampuk kekuasaan lima tahun setelah dia dicopot.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)