Khawatir Eskalasi Serangan Rusia, AS Desak Warganya Tinggalkan Ukraina
Amerika Serikat mendesak warganya meninggalkan Ukraina karena kekhawatiran bahwa Rusia akan meningkatkan serangan di Hari Kemerdekaan Ukraina.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat pada Selasa (23/8/2022) mendesak warganya untuk meninggalkan Ukraina.
AS mengatakan pihaknya yakin Rusia sedang bersiap untuk menargetkan infrastruktur sipil dan pemerintah dalam beberapa hari ke depan saat enam bulan perang.
Peringatan itu menyusul larangan oleh pemerintah Ukraina pada perayaan di ibukota Kyiv pada hari Rabu (24/8/2022), kemerdekaan dari pemerintahan Soviet karena kekhawatiran akan serangan.
Para pemimpin dari puluhan negara dan organisasi internasional akan mengambil bagian pada hari Selasa dalam apa yang disebut Platform Krimea dalam solidaritas dengan Ukraina pada peringatan enam bulan invasi Rusia.
Sebagian besar akan melakukannya melalui video.
Di medan perang, pasukan Rusia melancarkan serangan artileri dan udara di wilayah Zaporizhzhia di tenggara Ukraina, di mana pertempuran telah terjadi di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, kata militer Ukraina.
Tetapi enam bulan setelah invasi Rusia pada 24 Februari di Ukraina, dan dengan ribuan kematian dan perusakan kota yang meluas, konflik terkunci dalam jalan buntu.
Baca juga: AS Peringatkan Eskalasi Serangan Rusia Terhadap Infrastruktur Sipil dan Fasilitas Pemerintah Ukraina
Pasukan Rusia menguasai sebagian besar wilayah selatan, termasuk di sepanjang pantai Laut Hitam, dan sebagian wilayah Donbas timur.
Prospek perdamaian tampaknya hampir tidak ada.
Khawatir lonjakan serangan Rusia, Kedutaan Besar AS di Kyiv pada Selasa mendesak warga AS untuk pergi jika mereka bisa.
"Departemen Luar Negeri memiliki informasi bahwa Rusia meningkatkan upaya untuk melancarkan serangan terhadap infrastruktur sipil dan fasilitas pemerintah Ukraina dalam beberapa hari mendatang," kata kedutaan, seperti dilansir CNA.
Warga AS harus meninggalkan Ukraina sekarang, dengan cara mereka sendiri jika aman untuk melakukannya, katanya.
Meskipun itu bukan pertama kalinya AS mengeluarkan peringatan seperti itu, peringatan ini dibuat karena Ukraina dijadwalkan pada hari Rabu untuk menandai 31 tahun kemerdekaan dari pemerintahan Soviet.
Itu juga mengikuti pembunuhan Darya Dugina , putri seorang ultra-nasionalis Rusia terkemuka, dalam serangan bom mobil di dekat Moskow pada hari Sabtu.