Khawatir Eskalasi Serangan Rusia, AS Desak Warganya Tinggalkan Ukraina
Amerika Serikat mendesak warganya meninggalkan Ukraina karena kekhawatiran bahwa Rusia akan meningkatkan serangan di Hari Kemerdekaan Ukraina.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Moskow menyalahkan pembunuhan itu pada agen Ukraina, tuduhan yang dibantah Kyiv.
Baca juga: Takut Diserang Rusia, Kyiv Larang Pesta Rakyat untuk Peringati Hari Kemerdekaan dari Soviet
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga mengatakan Moskow dapat mencoba "sesuatu yang sangat buruk" menjelang peringatan hari Rabu.
Kyiv jauh dari garis depan dan jarang terkena rudal Rusia sejak Ukraina menangkis serangan darat untuk merebut ibu kota pada Maret.
Suasana di kota tetap tenang pada hari Selasa, dengan banyak orang masih berkeliaran di jalan-jalan dengan wajah tersenyum, tetapi tanda-tanda peningkatan ancaman dapat dirasakan.
Pihak berwenang telah mengatakan kepada warga Ukraina secara nasional untuk bekerja dari rumah jika memungkinkan dari Selasa hingga Kamis.
Mereka juga mendesak orang-orang untuk menanggapi peringatan serangan udara dengan serius dan mencari perlindungan ketika sirene berbunyi.
Pemerintah kota Kyiv melarang pertemuan publik besar-besaran hingga Kamis, karena khawatir kerumunan warga yang merayakan bisa menjadi sasaran serangan rudal Rusia.
Presiden Polandia Andrzej Duda, salah satu pendukung terkuat Ukraina, berada di ibu kota pada hari Selasa untuk membahas dukungan lebih lanjut untuk Ukraina dengan Zelenskyy, termasuk bantuan militer.
(Tribunnews.com/Yurika)