Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa Saja Warisan Mantan PM Jepang Shinzo Abe di Bidang Kebijakan Keamanan?

Shinzo Abe memiliki warisan di bidang kebijakan keamanan dan selama delapan tahun terakhir di masa pemerintahannya  dianalisa oleh Kanehara Nobukatsu

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Apa Saja Warisan Mantan PM Jepang Shinzo Abe di Bidang Kebijakan Keamanan?
Foto Jiji
Mantan PM Jepang Yoshihide Suga (kiri) dan mantan PM Jepang Shinzo Abe (kanan). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Negarawan besar Jepang mantan PM Jepang Shinzo Abe memiliki warisan di bidang kebijakan keamanan dan selama delapan tahun terakhir di masa pemerintahannya  dianalisa oleh Kanehara Nobukatsu.

Profesor di Universitas Doshisha ini sempat menjabat sebagai Asisten Kepala Sekretaris Kabinet (2012-2019) dan Wakil Direktur Jenderal Badan Keamanan Nasional (2014-2019) di pemerintahan Abe.

"Apa yang ingin ditinggalkan  Abe di Jepang? Mengenai warisan itu, saya ingin merangkum pencapaian pemerintahan kedua selama delapan tahun terakhir, dengan fokus pada kebijakan luar negeri dan keamanannya.

Inisiatif  Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka," ungkap Kanehara lewat Nippon.com yang ditulisnya.

Capaian diplomasi pertama yang patut disebut adalah prakarsa "Indo-Pasifik Bebas dan Terbuka" (FOIP). Ide itu segera diikuti oleh Presiden Trump. Komando Pasifik AS di Hawaii berganti nama menjadi Komando Indo-Pasifik. Australia, Inggris, Prancis, Jerman, Uni Eropa (UE), dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) juga telah memunculkan konsep strategis serupa satu demi satu.

"Signifikansi pertama dari konsep ini adalah bahwa ia telah berhasil memprediksi perubahan dalam kerangka strategis politik internasional pada paruh pertama abad ke-21. Jarak antara Amerika Serikat, Jepang, dan Cina, dan pendekatan antara Amerika Serikat, Jepang, dan India," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Stabilitas dalam politik internasional modern dicapai melalui kombinasi dua segitiga strategis. Salah satunya adalah Segitiga Barat, dengan Amerika Serikat sebagai puncak Benua Amerika Baru, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di tepi barat Benua Eurasia, dan sekutu Jepang, Korea Selatan, Filipina, Thailand, dan Australia di tepi timur.

"Ini adalah segitiga kekuatan maritim. Di dalam Benua Eurasia yang dikelilingi oleh segitiga ini, ada tiga kekuatan besar, Rusia, Cina, dan India, membangun hubungan segitiga benua dengan dinamisme yang unik."

Amerika Serikat selalu menggunakan hubungan trilateral untuk keuntungannya. Dalam Perang Dunia II, ia menggunakan Uni Soviet yang diinvasi Nazi untuk menghancurkan Nazi Jerman. Selama pertengahan Perang Dingin, Sino Soviet menggunakan Cina, yang memasuki konflik   untuk menghadapi Uni Soviet. Jepang mengikutinya.

"Musuh dari musuhku adalah temanku. Normalisasi hubungan antara Amerika Serikat dan Cina dan antara Jepang dan Cina telah membawa era detente. Namun, sebagai produk sampingan, India, yang diserbu oleh China pada tahun 1958 dan 1962 dan memiliki rasa waspada yang kuat terhadap China, perlahan-lahan mendekati Rusia, meskipun dengan basis non-blok. Itu sebabnya semua senjata India dulunya adalah milik Rusia."

Sejak pergantian abad, India perlahan-lahan beralih dari Rusia ke sisi aliansi AS-Jepang saat persaingan AS-China dimulai. Pada bulan Agustus 2007, ketika Abe mengunjungi India sebagai perdana menteri selama pemerintahan pertamanya, dia menyampaikan pidato berjudul "Pertemuan Dua Laut" kepada parlemen India.

Dirancang oleh Tomohiko Taniguchi, seorang profesor di Universitas Keio, pidato tersebut menempatkan kawasan Pasifik dan Samudra Hindia ke dalam satu peta strategis, dan memposisikan India sebagai mitra penting Barat, yang dengannya India berbagi nilai-nilai bersama.

Usai mendengarkan pidato tersebut, parlemen India pun dipenuhi dengan antusias.  Abe mengembangkan konsep "pertemuan dua laut" dan menghasilkan "konsep Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka." Japan-U.S.-Australia-India (Quad) didirikan sebagai kerangka inti. Quads sekarang menjadi salah satu kerangka geopolitik terpenting di kawasan Indo-Pasifik.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas