Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER Internasional: 6 Bulan Invasi Rusia | Skandal Foto Tak Senonoh Teman-teman PM Sanna Marin

Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya perkembangan invasi Rusia di Ukraina hingga skandal foto sahabat Sanna Marin.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in POPULER Internasional: 6 Bulan Invasi Rusia | Skandal Foto Tak Senonoh Teman-teman PM Sanna Marin
Kolase Tribunnews
Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya perkembangan invasi Rusia di Ukraina hingga skandal foto sahabat Sanna Marin. 

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

Invasi Rusia telah memasuki bulan keenam, sekitar seperlima wilayah Ukraina telah dikuasi Rusia.

Sementara itu, PM Finlandia Sanna Marin kembali terjerat skandal.

Kali ini foto tak senonoh dua sahabatnya tersebar di internet.

Di sisi lain, mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak dijatuhi hukuman 12 tahun penjara atas kasus mega-korupsi.

Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: Dituduh Diskreditkan Tentara Rusia soal Invasi, Politisi Rusia Yevgeny Roizman Ditahan

1. Rangkuman 6 Bulan Perang Rusia Vs Ukraina: Awal Invasi hingga Moskow Rebut Seperlima Wilayah Kyiv

BERITA TERKAIT

Perang antara Rusia dan Ukraina telah memasuki bulan keenam pada Rabu (24/8/2022) hari ini.

Dalam waktu setengah tahun, Rusia telah merebut lebih dari seperlima wilayah Ukraina, di mana wilayah seperti Luhansk sekarang berada di bawah pendudukan Moskow.

Sementara itu, Ukraina juga terus melakukan perlawanan dengan bantuan dari sekutu, di antaranya Amerika Serikat (AS).

Lebih lengkap, berikut rangkuman enam bulan perang antara Rusia dan Ukraina, dikutip dari Al Jazeera:

Sejarah Perang Rusia Vs Ukraina

Perang antara Rusia dan Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2022 bemula ketika pasukan Moskow melakukan penumpukan pasukan di sepanjang perbatasan dengan Ukraina.

Pada akhir 2021, citra satelit menunjukkan 100.000 tentara Rusia, bersama dengan tank dan perangkat keras militer, berkumpul di perbatasan.

Aspirasi awal Rusia untuk melakukan invasi atau yang mereka sebut sebagai "operasi militer khusus", terhalang oleh perlawanan keras Ukraina hingga sekarang.

Adapun Rusia dan Ukraina sebelumnya telah terlibat konflik.

Pada 2013, Presiden Ukraina saat itu, Victor Yanukovich, menghentikan pembicaraan dengan Uni Eropa (UE) tentang perdagangan dan asosiasi, alih-alih memilih untuk menghidupkan kembali hubungan dengan Moskow.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Kesaksian Tentara Terjun Payung Rusia soal Pembenaran Moskow Menginvasi Ukraina: Semua Bohong

Seorang penerjun payung Rusia berbicara secara terbuka kepada CNN soal invasi Moskow ke Ukraina.

Dalam kesaksiannya, Pavel Filatyev mengecam perang negaranya di Ukraina dan menyebut pembenaran Rusia atas invasi sebagai kebohongan.

Dua minggu lalu, Filatyev memberikan kesaksian setebal 141 halaman yang diunggah ke halamam media sosial VKontakte.

Diwartakan Independent, setelah menyampaikan komentarnya, dia melarikan diri dari Rusia.

Dua minggu lalu, Pavel Filatyev berbicara menentang konflik dalam kesaksian setebal 141 halaman yang diposting ke halaman media sosial VKontakte-nya, kemudian melarikan diri dari Rusia.

Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-182: Kyiv Was-was Rusia Serang Ibu Kota saat Hari Kemerdekaan

Pavel Filatyev
Seorang penerjun payung Rusia berbicara secara terbuka kepada CNN soal invasi Moskow ke Ukraina. Dalam kesaksiannya, Pavel Filatyev mengecam perang negaranya di Ukraina dan menyebut pembenaran Rusia atas invasi sebagai kebohongan. (CNN)

Anggota militer Rusia pertama yang kritik invasi Moskow ke Kyiv

Dia adalah anggota militer Rusia pertama yang secara terbuka mengkritik invasi ke Ukraina dan meninggalkan negara itu.

Sekarang dia memberi tahu CNN bahwa rekan-rekan pasukannya lelah, lapar, dan kecewa -- dan bahwa upaya perang Kremlin "menghancurkan kehidupan yang damai."

"Kami mengerti bahwa kami terseret ke dalam konflik serius di mana kami hanya menghancurkan kota-kota dan tidak benar-benar membebaskan siapa pun," kata Filatyev kepada Matthew Chance dari CNN.

CNN tidak mengungkapkan lokasi wawancara demi keamanan orang yang diwawancarai.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Dari Perdana Menteri ke Penjara: Najib Razak Kini Putus Asa, Sendirian, dan Merasa Dikhianati

Setelah memiliki kesempatan bermain golf bersama 2 tokoh penting yang pernah menjadi Presiden Amerika Serikat (AS), yakni Donald Trump dan Barack Obama, mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak kini harus mulai membiasakan diri 'bertetangga' dengan para pembunuh dan pengedar narkoba.

Perlu diketahui, Pengadilan Federal Malaysia telah memerintahkan Najib untuk memulai masa hukuman penjara 12 tahun pada Selasa kemarin, setelah melakukan upaya 'mencari keadilannya' atas tuduhan terkait dengan skandal korupsi multi-miliar dolar di dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Ini adalah banding terakhirnya, setelah itu, mantan pejabat Malaysia yang tampak mengenakan setelan jas berwarna gelap dan dasi abu-abu itu pun langsung dibawa ke penjara dari gedung pengadilan.

Baca juga: Eks Perdana Menteri Malaysia Najib Razak Dijebloskan ke Penjara, Vonis 12 Tahun Penjara

Hal ini tentunya menandai pergantian peristiwa yang menakjubkan bagi seorang pemimpin yang sempat memegang erat kekuasaan di puncak tuduhan terkait 1MDB, saat dirinya menekan penyelidikan lokal, memecat penyelidik, menekan para kritikus, bahkan turut menekan negara lain yang hendak membuka penyelidikan atas skandal yang luas itu.

Warga Malaysia pun marah atas korupsi yang meluas dan kemewahan yang ditunjukkan oleh keluarganya.

Sejak kasus mencuat, Najib langsung mencoba meninggalkan negara itu, namun aksinya ini dihentikan.

Najib pun ditangkap dan propertinya langsung digerebek.

Sejak saat itu, mantan PM tersebut telah menghabiskan sebagian besar waktunya di pengadilan, melakukan pembelaan diri dari total 42 dakwaan.

Ia telah mempertahankan ketidakbersalahannya selama ini dan tegas mengatakan bahwa dirinya disesatkan oleh pejabat 1MDB.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. PM Finlandia Sanna Marin Minta Maaf setelah Foto Tak Senonoh di Kediaman Resmi Bocor ke Publik

Perdana Menteri Finlandia, Sanna Marin, kembali dilanda skandal baru dengan beredarnya foto tak senonoh di kediaman resminya.

Foto yang telah beredar di media Finlandia itu menunjukkan dua wanita berciuman sambil mengangkat baju atasannya.

Dilansir The Guardian, kedua wanita tersebut menutupi bagian tubuh privatnya dengan tanda bertuliskan "Finland". 

Adapun dua wanita dalam foto itu bukanlah Sanna Marin.

Menanggapi hal ini, PM Finlandia Sanna Marin meminta maaf.

Wanita 36 tahun itu mengakui bahwa foto tersebut diambil di kediaman resminya, Kesaranta, setelah ia menghadiri festival musik antara tanggal 8 dan 10 Juli.

Baca juga: PM Finlandia Sanna Marin Buktikan Tidak Gunakan Narkoba, Hasil Tes Negatif

Marin mengaku beberapa temannya saat itu memang berada di kediaman resminya untuk menghabiskan malam dan pergi ke sauna.

"Saya melihat gambar itu pagi ini. Ya gambar diambil di kediaman resmi (Kesäranta) pada hari Minggu setelah (festival musik) Ruisrock."

"Aku punya teman. Kami berenang dan pergi ke sauna dan menghabiskan waktu di halaman. Foto-foto itu rupanya diambil di kamar mandi lantai bawah yang tersedia untuk tamu," kata Marin.

"Saya pikir gambarnya tidak sesuai, saya minta maaf untuk itu. Gambar seperti itu seharusnya tidak diambil," kata Marin kepada wartawan di Helsinki, Selasa (23/8/2022).

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas