Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadi Penyumbang Devisa Negara, Pekerja Migran Kini Siap Kerja di Korea Selatan

Indonesian Manpower Placement Consorsium (IMPAC) pun telah melakukan pertemuan dengan Noa Group Korea di Jakarta pada Jumat, 26 Agustus lalu.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Jadi Penyumbang Devisa Negara, Pekerja Migran Kini Siap Kerja di Korea Selatan
Istimewa
Indonesian Manpower Placement Consorsium (IMPAC) saat melakukan pertemuan dengan Noa Group Korea di Jakarta pada Jumat (26/8/2022) lalu. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia selama ini dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki pekerja migran tersebar di berbagai negara, mulai dari kawasan Asia hingga Timur Tengah.

Para Pekerja Migran Indonesia (PMI) ini diketahui memiliki peran yang sangat krusial bagi keluarga dan negara.

Hal itu karena mereka tidak hanya dapat meningkatkan perekonomian keluarga, namun juga berperan besar dalam peningkatan devisa negara.

Sehingga keberadaan PMI ini tentu harus mendapatkan perhatian banyak pihak, baik pemerintah maupun swasta.

Terkait dengan penempatan lokasi kerja bagi PMI di luar negeri, khususnya Korea Selatan (Korsel), Indonesian Manpower Placement Consorsium (IMPAC) pun telah melakukan pertemuan dengan Noa Group Korea di Jakarta pada Jumat, 26 Agustus lalu.

Pertemuan tersebut merupakan lanjutan dari lawatan IMPAC ke Korsel beberapa waktu lalu yang menghasilkan kesepakatan kerja sama antara kedua lembaga tersebut. 

Berita Rekomendasi

Ketua IMPAC, Delif Subeki mengatakan bahwa pertemuan dengan Noa Group ini bertujuan untuk mematangkan rencana penempatan PMI ke Korsel melalui skema Provate to Private (P to P).

Perlu diketahui, P to P Korea ini merupakan program perusahaan pribadi yang bekerja sama secara langsung dengan pihak HRD Korea melalui agen yang berada di negara itu.

Untuk membekali calon PMI sebelum bekerja di Korsel, IMPAC dam Noa Group akan memberikan pelatihan bahasa Korea melalui lembaga yang akan didirikannya.

"Pertemuan tersebut merupakan lanjutan dari pertemuan sebelumnya di Korea, di mana sudah ditandatangani MoU antara Impac dan Noa Group. Pada kali ini kami juga bersepakat untuk mendirikan lembaga pelatihan bahasa Korea serta etos kerja," kata Delif, dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/8/2022).

Sehingga calon PMI yang akan ditempatkan ke Korsel melalui kerja sama P to P ini telah memiliki keahlian dan pengalaman di bidangnya, sebelum diberangkatkan.

"Kami menargetkan dalam tahun ini sudah menandatangani job order sedikitnya untuk permintaan 500 pekerja dengan target penempatan pada awal tahun depan," jelas Delif.

Baca juga: Delif Subeki Cocok Jadi Ketua Asprov PSSI Jawa Barat kata Pemilik klub Kabomania FC

Delif menambahkan bahwa IMPAC saat ini telah memiliki kantor representatif di Korsel.

Keberadaan kantor representatif ini merupakan salah satu persyaratan yang diberikan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

Sementara itu Direktur Bina Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2PMI) Kemenaker, Rendra Setiawan mengatakan bahwa terbukanya peluang kerja di Korsel saat ini tentu menjadi tantangan bagi pemerintah Indonesia dalam memfasilitasi para pencari kerja yang berminat dan memenuhi persyaratan visa E7.

"Selain ada persyaratan kompetensi yang harus dipenuhi, (calon PMI) juga (harus punya) pengalaman kerja 2 tahun," kata Rendra. 

Rendra pun menekankan bahwa pemerintah tentu saja mendukung kerja sama tersebut jika memang sesuai dengan aturan yang berlaku pada 2 negara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas