Reaksi Pemimpin Dunia terkait Aksi Kekerasan di Irak setelah Muqtada al Sadr Mundur dari Politik
Berikut ini rangkuman reaksi para pemimpin dunia terkait aksi kekerasan yang terjadi di Irak, sejak keputusan Muqtada al Sadr mundur dari politik.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Menurutnya, para demonstran menghambat operasi institusi Irak dan mendesak semua pihak untuk "tetap damai dan menahan diri dari tindakan yang dapat mengarah pada siklus kekerasan".
"Keamanan, stabilitas, dan kedaulatan Irak tidak boleh dipertaruhkan," katanya dalam sebuah pernyataan. “Sekarang saatnya dialog untuk menyelesaikan perbedaan, bukan melalui konfrontasi.”
Romanowski juga meminta para demonstran untuk "menghormati institusi dan properti pemerintah Irak, yang dimiliki dan melayani rakyat Irak dan harus diizinkan untuk berfungsi".
Iran
Iran menutup perbatasannya dengan Irak sampai pemberitahuan lebih lanjut, sementara kedutaan besarnya di Baghdad meminta warga Iran di negara itu untuk tidak melakukan perjalanan ke Baghdad, Kadhimiya atau Samarra, media pemerintah, IRNA melaporkan.
Uni Eropa
Uni Eropa (UE) menyatakan keprihatinan tentang bentrokan di Baghdad dan meminta semua pihak untuk menahan diri sepenuhnya dan tetap tenang.
“Sangat penting bagi semua aktor untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat mengarah pada kekerasan lebih lanjut,” kata UE dalam sebuah pernyataan.
“Kami tegaskan bahwa semua hukum harus dihormati dan integritas institusi dijaga. Semua pihak harus bekerja untuk meredakan ketegangan dan terlibat dalam dialog politik dalam kerangka konstitusional, sebagai satu-satunya cara untuk menyelesaikan perbedaan,” tambahnya.
Baca juga: Badai Pasir Selimuti Irak, Ratusan Warga Dirawat di RS, Bandara Baghdad Tangguhkan Penerbangan
Turki
Lebih jauh, Turki mendesak warganya untuk menghindari bepergian ke Baghdad dan menyerukan "dialog inklusif" untuk menyelesaikan krisis yang sedang berlangsung.
“Turkiye prihatin dengan perkembangan di Irak yang bersaudara,” kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan.
“Kami berharap konflik politik saat ini akan diselesaikan secara damai dan melalui dialog inklusif, dan perdamaian dan kesejahteraan rakyat Irak akan terjamin,” tambahnya.
Kanada