Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Reaksi Pemimpin Dunia terkait Aksi Kekerasan di Irak setelah Muqtada al Sadr Mundur dari Politik

Berikut ini rangkuman reaksi para pemimpin dunia terkait aksi kekerasan yang terjadi di Irak, sejak keputusan Muqtada al Sadr mundur dari politik.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Reaksi Pemimpin Dunia terkait Aksi Kekerasan di Irak setelah Muqtada al Sadr Mundur dari Politik
Ahmad Al-rubaye / AFP
Pendukung ulama Syiah Irak Moqtada Sadr berkumpul di ibu kota Baghdad, pada 29 Agustus 2022. Puluhan pendukung ulama yang marah menyerbu Istana Republik, sebuah bangunan upacara di Zona Hijau yang dibentengi, kata sumber keamanan, tak lama setelah itu. Sadr mengatakan dia berhenti dari politik. Tentara telah mengumumkan jam malam di seluruh Baghdad mulai pukul 15:30 (1230 GMT). - Berikut ini rangkuman reaksi para pemimpin dunia terkait aksi kekerasan yang terjadi di Irak, sejak keputusan Muqtada al Sadr mundur dari politik. 

TRIBUNNEWS.COM - Krisis politik Irak telah berubah menjadi aksi kekerasan.

Bentrokan terjadi menyusul pengumuman pemimpin Syiah Muqtada al Sadr yang menyatakan mundur dari politik.

Keputusan Sadr telah memicu protes yang menelan sedikitnya 20 orang dan melukai puluhan lainnya.

Sementara itu, militer Irak mengumumkan jam malam nasional pada Senin (29/8/2022) setelah penembakan meletus di Ibu Kota Irak.

Diketahui, para pengunjuk rasa menyerbu Istana pemerintah.

Kekerasan baru telah memicu kekhawatiran meluas di seluruh dunia, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan agar situasi segera meredan dan mendorong dialog damai untuk menyelesaikan perselisihan.

Baca juga: Mundurnya Ulama Terkemuka Irak dari Politik Picu Aksi Kekerasan Mematikan di Baghdad

Pendukung ulama Syiah Irak Moqtada Sadr berkumpul di ibu kota Baghdad, pada 29 Agustus 2022. Puluhan pendukung ulama yang marah menyerbu Istana Republik, sebuah bangunan upacara di Zona Hijau yang dibentengi, kata sumber keamanan, tak lama setelah itu. Sadr mengatakan dia berhenti dari politik. Tentara telah mengumumkan jam malam di seluruh Baghdad mulai pukul 15:30 (1230 GMT).
Pendukung ulama Syiah Irak Moqtada Sadr berkumpul di ibu kota Baghdad, pada 29 Agustus 2022. Puluhan pendukung ulama yang marah menyerbu Istana Republik, sebuah bangunan upacara di Zona Hijau yang dibentengi, kata sumber keamanan, tak lama setelah itu. Sadr mengatakan dia berhenti dari politik. Tentara telah mengumumkan jam malam di seluruh Baghdad mulai pukul 15:30 (1230 GMT). (Ahmad Al-rubaye / AFP)

Dikutip Al Jazeera, berikut ini rangkuman reaksi para pemimpin dunia terkait aksi kekerasan yang terjadi di Irak, sejak keputusan Sadr mundur dari panggung politik:

BERITA REKOMENDASI

Sekjen PBB

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres mengatakan dia mengikuti protes di Irak dengan prihatin, menurut seorang juru bicara.

Guterres mengimbau agar (masyarakat) tenang dan menahan diri.

Dia mendesak "semua aktor terkait untuk mengambil langkah segera untuk meredakan situasi dan menghindari kekerasan apa pun".

Sekjen PBB itu juga mengatakan semua pihak dan aktor harus “melampaui perbedaan mereka” dan terlibat “tanpa penundaan lebih lanjut, dalam dialog yang damai dan inklusif dengan cara yang konstruktif ke depan”.


Amerika Serikat

Baca juga: Perselisihan Diplomatik Irak dan Turki Dipicu Tewasnya Turis Akibat Kena Peluru Artileri di Baghdad

Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Irak Alina Romanowski mengatakan kerusuhan di Irak "mengganggu".

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas