Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemendagri: Indonesia Jadi Chairman ASEAN Smart Cities Network 2023

Indonesia menerima keketuaan ASCN untuk tahun 2023 yang sebelumnya dipegang Kamboja.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Erik S
zoom-in Kemendagri: Indonesia Jadi Chairman ASEAN Smart Cities Network 2023
WARTA KOTA/YULIANTO
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kemendagri Safrizal ZA mengajak negara-negara dan kota-kota yang tergabung dalam ASCN berkolaborasi dalam mewujudkan kota cerdas yang berkelanjutan.  

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia akan menjabat sebagai Chairman ASEAN Smart Cities Network (ASCN) alias Jaringan Kota Cerdas ASEAN tahun 2023. 

Indonesia menerima keketuaan ASCN untuk tahun 2023 yang sebelumnya dipegang Kamboja.

Baca juga: Indonesia Berhasil Tangani Unprecedented Crisis, Airlangga Tegaskan Pentingnya Persatuan bagi ASEAN

Sedangkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) selaku National Representative (NR) Indonesia dalam ASCN.

ASCN dibentuk pada 2018 di Singapura sebagai platform kerja sama bagi kota-kota dari sepuluh negara anggota ASEAN dalam mewujudkan pembangunan perkotaan yang cerdas dan berkelanjutan dengan menggunakan teknologi sebagai pendukung. 

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kemendagri Safrizal ZA mengajak negara-negara dan kota-kota yang tergabung dalam ASCN berkolaborasi dalam mewujudkan kota cerdas yang berkelanjutan. 

Baca juga: PB Kopri PMII Deklarasi Pemuda Toleran di ASEAN Women Interfaith Camp 2022

Dengan demikian, diharapkan kota cerdas yang dicita-citakan itu akan dapat memenuhi kebutuhan warganya. 

Berita Rekomendasi

Safrizal mengatakan, inti pembangunan perkotaan cerdas di Indonesia tidak melulu berorientasi pada pemutakhiran teknologi dan digitalisasi. 

Namun, yang paling penting adalah bagaimana fokus pengelolaan perkotaan diarahkan pada peningkatan kemampuan pemerintah untuk memahami persoalan masyarakat, serta memberikan solusi dan kemudahan. 

“Pembangunan perkotaan cerdas juga tidak harus mencontoh daerah/negara lain, karena setiap wilayah mempunyai tantangan dan karakteristik yang berbeda. Pemanfaatan digitalisasi hanya bersifat sebagai pendukung saja untuk mempercepat langkah-langkah yang harus diambil oleh pemerintah, terutama menghadapi pandemi Covid-19,” ujar Safrizal dalam keterangannya, Selasa (30/8/2022).

Safrizal menekankan pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan kota cerdas sesuai tujuan utama ASCN, yakni meningkatkan kehidupan warga perkotaan ASEAN. 

Menurrutnya saat ini terdapat beragam peluang dan tantangan akibat arus urbanisasi dan digitalisasi yang demikian cepat. 

Untuk mewujudkan kota cerdas yang demikian, fokus pengelolaan perkotaan perlu diarahkan pada berbagai isu yang lebih spesifik, misalnya pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), pengurangan emisi karbon, pembangunan berkelanjutan, transportasi terpadu, dan kemudahan berusaha. 

Baca juga: 16 Hari 4.300 Kilometer, Wonderful Indonesia Motorbike 2022 Tuntaskan Touring ke 5 Negara ASEAN

Dalam persidangan ini juga hadir delegasi dari sepuluh negara anggota ASEAN, antara lain ASCN National Representatives (NRs), Chief Smart City Officers (CSCOs), dan pejabat pendamping Sekretariat ASEAN, serta berbagai instansi pemerintah dan sektor swasta dari mitra eksternal ASEAN.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas