Ketua Produsen Minyak Rusia, Ravil Maganov Meninggal, Jatuh dari Jendela RS di Moskow
Ketua produsen minyak Lukoil - perusahaan terbesar kedua di Rusia - Ravil Maganov meninggal setelah jatuh dari jendela rumah sakit di Moskow.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Ketua produsen minyak Lukoil, Ravil Maganov meninggal setelah jatuh dari jendela rumah sakit di Moskow.
Pemegang kekuasaan di perusahaan minyak terbesar kedua di Rusia itu menambah daftar kematian pengusaha secara mendadak dan tidak dapat dijelaskan.
Dikutip Al Jazeera, dua sumber mengonfirmasi laporan Reuters pada Kamis (1/9/2022) bahwa pria berusia 67 tahun itu jatuh hingga tewas.
“Pagi ini Maganov jatuh dari jendela Rumah Sakit Klinik Pusat. Dia meninggal karena luka-lukanya,” lapor kantor berita Interfax, mengutip sumber.
Menurut sumber polisi yang berbicara dengan harian bisnis RBC, Maganov jatuh dari jendela lantai enam rumah sakit.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-191: Tim Ahli PBB akan Tinggal dan Amati PLTN Zaporizhzhia
Sumber lain yang dekat dengan perusahaan mengatakan ada kepercayaan di dalam manajemen Lukoil bahwa dia bunuh diri, tetapi dia belum melihat bukti atau dokumen untuk mendukung itu.
Bukan sosok yang akan melakukan bunuh diri
Dua orang yang mengenal Maganov dengan baik mengatakan, mereka yakin sangat tidak mungkin dia bunuh diri.
Ditanya oleh Reuters apakah mereka menyelidiki kematian itu sebagai sesuatu yang mencurigakan, polisi Moskow merujuk pertanyaan itu ke Komite Investigasi negara bagian.
Komite tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Kehilangan yang menyedihkan
Lukoil mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Maganov telah "meninggal dunia setelah menderita penyakit serius".
"Ribuan karyawan Lukoil sangat berduka atas kehilangan yang menyedihkan ini dan menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga Ravil Maganov," demikian pernyataan perusahaan.
Lukoil adalah salah satu dari sedikit perusahaan besar Rusia yang menyerukan diakhirinya pertempuran di Ukraina setelah Moskow mengirim pasukannya ke sana pada Februari.
Baca juga: Rusia Menggertak Bakalan Bangun Pangkalan Jika NATO Lakukan Hal Sama di Wilayah Nordik