51 % Menentang Upacara Pemakaman Kenegaraan Almarhum Shinzo Abe, Penyelenggara Kini Jadi Sorotan
Di tengah tentangan masyarakat Jepang (51% menentang) terhadap upacara pemakaman kenegaraan mantan PM Jepang Shinzo Abe
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Di tengah tentangan masyarakat Jepang (51 persen menentang) terhadap upacara pemakaman kenegaraan mantan PM Jepang Shinzo Abe, kini giliran penyelenggara upacara tersebut, perusahaan swasta Jepang Maruyama, jadi sorotan banyak orang.
"Jumlah penawaran yang berhasil adalah 176 juta yen, dan perusahaan penyelenggara acara "Murayama" memenangkan penawaran," ungkap Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno Senin (5/9/2022).
Melihat masa lalu, perusahaan ini memenangkan tender "Cherry Blossom Viewing Party" (Sakura miru no kai) selama lima tahun berturut-turut (2015 hingga 2019) sebagai bisnis konstruksi venue.
Tampaknya ada juga fakta bahwa jumlah penawaran yang berhasil meningkat dari tahun ke tahun.
Mengenai jumlah penawaran yang berhasil, 2015 adalah 7.735.000 yen, yang kurang dari 10 juta yen.
Namun pada 2019, itu adalah 16,8 juta yen. Pada tahun 2019, sulit untuk mencari informasi sejauh mana penyelidikan pihak kejaksaan telah dilakukan, di tengah kekhawatiran pertemuan dengan Kantor Kabinet sebelum penawaran adalah ilegal.
Tentu saja, tidak ada hal seperti itu dalam penawaran kali ini, dan Kepala Sekretaris Kabinet Kazuhiro Matsuno menjelaskan serta menekankan hal ini pula.
"Dalam penawaran ini tidak ada fakta bahwa perusahaan tertentu menjadi prioritas bagi kami," tekan Matsuno.
Menarik dilihat, perusahaan seperti apa sebenarnya Murayama itu?
Itu adalah perusahaan dengan sejarah yang sangat panjang karena didirikan 120 tahun yang lalu. Upacara pemerintah yang telah banyak dikerjakan sejauh ini meliputi: Upacara Peringatan Nasional untuk Korban Perang, Upacara Peringatan 10 Tahun Gempa Besar Jepang Timur (2021), Pemakaman Bersama Kabinet-Partai Demokrat Liberal Mantan Perdana Menteri Nakasone (2020), dan Pemakaman Nasional Mantan Perdana Menteri Yoshida (1967) juga dikerjakan.
Perusahaan juga menangani acara-acara yang berhubungan dengan olahraga dan acara-acara sektor swasta seperti acara-acara berskala besar berskala dunia.
Mengenai penawaran yang berhasil, Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pada tanggal 4 September 2022, "Ada sekitar 4 perusahaan yang dapat menangani bisnis di Budokan. Saya mengerti bahwa penawaran yang berhasil dilakukan di bawah prosedur resmi. Namun telah dipilih pemenang tendernya," tekan PM Kishida.
Media Jepang JNN melakukan survei yang dilakukan pada 3 dan 4 September.