Komentar Rusia soal Terpilihnya Liz Truss Sebagai Perdana Menteri Inggris
Pemerintah Rusia turut mengomentari terpilihnya Liz Truss sebagai Perdana Menteri baru Inggris yang menggantikan Boris Johnson.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Siti Nurjannah Wulandari

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Rusia turut mengomentari terpilihnya Liz Truss sebagai Perdana Menteri baru Inggris.
Liz Truss terpilih menjadi ketua Partai Konservatif dan menjadi Perdana Menteri Inggirs menggantikan Boris Johnson pada Senin, (5/9/2022).
Rusia menyatakan pihaknya tak mengharapkan perubahan pada hubungan dinginnya dengan Inggris di bawah PM baru itu.
Pernyataan tersebut disampaikan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
"Menilai dari pernyataan yang dibuat oleh Madame Truss ketika dia masih menjadi menteri luar negeri, dapat dikatakan dengan pasti, tidak ada perubahan lebih baik yang dapat diharapkan," kata Kremlin dikutip dari Aljazeera, Selasa (6/9/2022).
Kedua negara tersebut memang memiliki hubungan yang tidak baik ketika Boris Johnson menjabat sebagai PM.
Baca juga: Liz Truzz Terpilih Jadi PM Inggris, Priti Patel Mundur dari Mendagri, Sadar Tidak akan Dipertahankan
Sebab, di bawah pemerintahan Boris Johnson, Inggris adalah salah satu pendukung setia Ukraina.
Seperti diketahui, saat ini Ukraina dan Rusia tengah berkonflik.
Sehingga, dukungan yang diberikan oleh Inggris dibawah pimpinan PM Boris Johnson membuat Rusia dan Inggris tidak harmonis.
Rusia pun merasa kecewa setelah mengetahui politisi Liz Truss yang terpilih menjadi Perdana Menteri Inggris yang baru.
Diberitakan sebelumnya, Lis Truzz terpilih menjadi Perdana Menteri Inggris dan mengalahkan saingannya, mantan Menteri Keuangan Inggris, Rishi Sunak.
Dikutip dari CNBC, Truss menang dalam pemilihan internal di Partai Konservatif dengan meraih suara sebanyak 81.326 anggota.
Sementara Rishi Sunak memperoleh 60.399 suara.

Kemenangannya ini memang bukan hal yang mengejutkan.