Bom Mobil Kembali Tewaskan Pejabat Pro Rusia, Artyom Bardin Hangus Bersama Kendaraannya
Sebuah serangan terhadap mobil di Ukraina bagian selatan menewaskan seorang pejabat wilayah dari pihak yang diakui Rusia.
Editor: Hendra Gunawan
Ledakan itu terjadi di sebuah rumah liburan lokal, yang saat ini digunakan untuk menampung pengungsi dan pengungsi sementara, terutama dari Mariupol, kata walikota setempat, Alexander Saulenko.
Alat peledak, diisi dengan pecahan peluru yang sudah jadi, ditempelkan di pohon sekitar tiga meter di atas tanah, tambahnya.
Baca juga: Rusia Kecewa Berat Setelah Tahu Liz Truss yang Jadi Perdana Menteri Inggris
Kendaraan dinas Kolesnikov berada di zona ledakan, sementara pecahan peluru juga melempari taman bermain di dekatnya.
“Selama ledakan, secara ajaib, tidak ada seorang pun di taman bermain di mana anak-anak dapat bermain dan berada, tidak ada anak-anak yang terluka,” kata Saulenko, menyalahkan insiden tersebut pada pihak berwenang Ukraina.
“Ada jejak Ukraina dari rezim teroris Kiev, yang mencoba memerangi penduduk secara damai dengan cara seperti itu, yang menunjukkan bahwa mereka tidak memikirkan korban di antara anak-anak dan warga sipil,” kata walikota.
Baca juga: Hubungan Dengan Barat Putus, Rusia Pilih Berkawan Dengan Negara-negara Timur
Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, mengutip kegagalan Kiev untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberikan status khusus wilayah Donetsk dan Lugansk di dalam negara Ukraina.
Protokol, yang ditengahi oleh Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada tahun 2014. Mantan presiden Ukraina Pyotr Poroshenko sejak itu mengakui bahwa tujuan utama Kiev adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan “menciptakan angkatan bersenjata yang kuat.”
Pada Februari 2022, Kremlin mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka dan menuntut Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.