POPULER Internasional: Syarat Rusia Bersedia Buka Aliran Gas ke Eropa | Rekam Jejak PM Baru Inggris
Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya syarat Rusia bersedia kembali mengalirkan gasnya ke Eropa, yakni dengan penghapusan sanksi.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Ayu Miftakhul Husna
"Saya percaya mereka, kemungkinan besar, tidak akan berhasil meninggalkan (gas Rusia - TASS), ini terlalu tidak berkelanjutan bagi mereka," tambahnya.
3. Rusia akan Beli Jutaan Roket dan Peluru Artileri dari Korea Utara untuk Perang di Ukraina
Kementerian Pertahanan Rusia sedang dalam proses pembelian jutaan roket dan peluru artileri dari Korea Utara untuk pertempuran yang sedang berlangsung di Ukraina, menurut temuan intelijen Amerika Serikat (AS) yang baru diturunkan.
Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas penentuan intelijen, mengatakan fakta Rusia beralih ke negara terisolasi Korea Utara menunjukkan bahwa militer Rusia terus menderita kekurangan pasokan yang parah di Ukraina akibat kontrol dan sanksi ekspor.
Pejabat intelijen AS meyakini Rusia dapat membeli peralatan militer tambahan Korea Utara di masa depan, AP News melaporkan.
Pejabat AS itu tidak merinci berapa banyak persenjataan yang ingin dibeli Rusia dari Korea Utara.
Temuan itu muncul setelah pemerintahan Joe Biden baru-baru ini mengkonfirmasi bahwa militer Rusia pada Agustus menerima pengiriman drone buatan Iran untuk digunakan di medan perang di Ukraina.
Gedung Putih mengatakan Rusia telah menghadapi masalah teknis dengan drone buatan Iran yang diperoleh dari Teheran pada Agustus untuk digunakan dalam perangnya dengan Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-195: Kremlin Berhenti Pasok Gas, Kyiv Tangkis Serangan Moskow
Rusia mengambil kendaraan udara tak berawak Mohajer-6 dan Shahed-series selama beberapa hari bulan lalu sebagai bagian dari rencana Moskow untuk memperoleh ratusan UAV Iran untuk digunakan di Ukraina.
Korea Utara telah berusaha untuk mempererat hubungan dengan Rusia karena sebagian besar Eropa dan Barat telah menarik diri.
Pyongyang juga menyalahkan AS atas krisis Ukraina dan mengecam "kebijakan hegemonik" Barat sebagai pembenaran tindakan militer oleh Rusia di Ukraina untuk melindungi dirinya sendiri.
Korea Utara telah mengisyaratkan minat untuk mengirim pekerja konstruksi untuk membantu membangun kembali wilayah yang diduduki Rusia di Ukraina.