Penembakan Kembali Terjadi di PLTN Zaporizhzhia, Penduduk Dievakuasi untuk Hindari Bahaya Nuklir
Penembakan kembali terjadi di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia Ukraina.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Penembakan kembali terjadi di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia Ukraina, AP News melaporkan.
Pada Rabu (7/9/2022) Rusia dan Ukraina kembali saling menyalahkan setelah badan pengawas atom PBB (International Atomic Energy Agency/IAEA) mendesak zona aman di sana untuk mencegah bencana.
Pasukan Rusia menembakkan roket dan artileri berat ke kota Nikopol, di seberang Sungai Dnieper dari pembangkit nuklir terbesar di Eropa, kata Gubernur regional Valentyn Reznichenko.
Serangan itu menyebabkan kebakaran dan pemadaman listrik, hingga memaksa pihak berwenang untuk mempersiapkan evakuasi penduduk.
"Ada kebakaran, pemadaman listrik, dan hal-hal lain di (pembangkit) yang memaksa kami untuk mempersiapkan penduduk setempat untuk menghindari konsekuensi bahaya nuklir," kata Reznichenko.
Para pejabat dalam beberapa hari terakhir telah mendistribusikan pil yodium kepada warga untuk membantu melindungi mereka jika terjadi kebocoran radiasi.
Baca juga: Imbas Perang Rusia-Ukraina, Harga Kelapa Dunia Kian Anjlok
Di Enerhodar, di mana pembangkit listrik berada, Dmytro Orlov, walikota pra-pendudukan, melaporkan bahwa kota itu telah diserang Rusia untuk kedua kalinya pada hari Rabu dan tanpa aliran listrik.
"Karyawan layanan komunal dan lainnya tidak punya waktu untuk menyelesaikan pekerjaan darurat dan restorasi, karena penembakan lain mengurangi pekerjaan mereka menjadi nol," katanya di Telegram.
Sementara itu, pihak Rusia menyalahkan pihak Ukraina.
Vladimir Rogov, kepala pemerintahan Enerhodar yang ditempatkan di Rusia, mengatakan pertempuran sengit di Ukraina telah menyebabkan pemadaman di kota.
Kementerian Pertahanan Rusia menyalahkan pemadaman itu pada serangan Ukraina ke gardu listrik.
Kepala IAEA Rafael Grossi telah memperingatkan bahwa sesuatu yang sangat, sangat bencana bisa terjadi pembangkit listrik Zaporizhzhia.
Grossi mendesak Rusia dan Ukraina untuk membangun zona perlindungan keselamatan dan keamanan nuklir di sekitarnya.
Dikhawatirkan pertempuran itu bisa memicu bencana seperti Chernobyl di Ukraina pada 1986.