Kisah Camilla, Cinta Sejati Raja Charles III Jadi Permaisuri Setelah Ratu Elizabeth II Wafat
Camilla kini menyandang gelar sebagai permaisuri Kerajaan Inggris setelah Charles dinobatkan menjadi Raja Charles III pasca-kematian Ratu Elizabeth II
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Camilla kini menyandang gelar sebagai permaisuri Kerajaan Inggris setelah Charles dinobatkan menjadi Raja Charles III pasca-kematian Ratu Elizabeth II.
Camilla merupakan cinta dalam hidup Charles.
Wanita ini merupakan orang kepercayaan Charles sejak mereka masih muda dan telah menjadi istrinya selama 17 tahun.
Dikutip dari laman BBC, Minggu (11/9/2022), publik memang sudah terbiasa melihat Camilla berada di sisi suaminya dalam acara dan perayaan nasional maupun internasional utama, namun seperti yang ia pernah sampaikan bahwa semua itu jauh dari kata 'mudah'.
Beberapa wanita telah difitnah secara publik, seperti yang dialami Camilla Parker Bowles, ia dicap sebagai 'wanita perebut' dalam perpisahan pernikahan abad ini dan tanpa henti dibandingkan dengan mendiang Putri Diana, Princess of Wales.
Baca juga: Camilla, Permaisuri Kerajaan Inggris yang baru
Saat memilih Charles, Camilla harus rela berkorban 'menjungkirbalikkan' hidupnya.
Selama bertahun-tahun ia diburu pers, karakter dan penampilannya pun tanpa henti diserang.
Namun, dirinya berhasil melewati badai dan secara bertahap memperkuat posisinya sebagai anggota wanita paling senior dari Keluarga Kerajaan.
Ini merupakan perjalanan yang cukup panjang bagi wanita yang konon membuat Pangeran Charles saat itu langsung jatuh cinta ketika mereka bertemu pada awal usia 20-an.
Penerimaan dirinya secara penuh oleh Ratu Elizabeth II tentu membutuhkan waktu.
Namun pada tahun-tahun terakhirnya, sang Ratu tegas dalam mendukung keberadaan Camilla.
Sang Permaisuri ini mungkin tidak akan pernah mendapatkan penerimaan penuh dari publik.
Baca juga: Sosok Camilla, Istri Raja Charles III yang Dapat Gelar Permaisuri Bukan Ratu
Namun, seperti yang ia katakan pada dirinya sendiri, dalam sebuah wawancara dengan majalah Vogue pada awal tahun ini bahwa ia harus tetap melangkah untuk melanjutkan hidupnya.