Kisah Camilla, Cinta Sejati Raja Charles III Jadi Permaisuri Setelah Ratu Elizabeth II Wafat
Camilla kini menyandang gelar sebagai permaisuri Kerajaan Inggris setelah Charles dinobatkan menjadi Raja Charles III pasca-kematian Ratu Elizabeth II
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Ini adalah tanda kekuatan perasaan yang dimiliki Camilla terhadap Charles bahwa ia memilih untuk bersamanya, terlepas dari permusuhan publik dan gangguan yang ditimbulkannya terhadap keluarganya sendiri, terutama kedua anaknya, Tom dan Laura.
Tom Parker Bowles pun telah berbicara tentang hari-hari saat paparazzi bersembunyi di semak-semak di luar rumah keluarganya di Wiltshire.
"Tidak ada yang bisa dikatakan orang tentang keluarga kami yang akan menyinggung perasaan kami lagi, 'ibuku anti peluru'," tulis Tom di surat kabar The Times pada 2017.
Tentang hari-hari dirinya diteror paparazzi, Camilla menegaskan bahwa tidak ada satupun orang yang senang dibuntuti sepanjang waktu.
Namun ia kemudian mencoba 'berdamai' dengan keadaan itu.
"Tidak ada yang suka dilihat sepanjang waktu. Anda hanya perlu menemukan cara untuk hidup dengannya," tegas Camilla.
Setelah kematian Diana dalam insiden kecelakaan tragis mobil yang ditumpanginya, Camilla pun semakin sulit menemukan cara untuk menghadapi kritik pada 1997.
Di depan umum, Charles fokus pada putranya, Pangeran William dan Harry, dan Camilla pun mundur dari pandangan.
Namun ternyata hubungan mereka tidak berhenti, terus berlanjut.
Charles memposisikan Camilla tidak dapat dinegosiasikan dan digantikan dalam hidupnya.
Karena itu, dimulailah mereka berdua pun melakukan pertemuan dengan sangat hati-hati untuk merehabilitasi citra Camilla di mata publik.
Langkah itu dimulai dengan keberangkatan larut malam dari Hotel Ritz pada tahun 1999, di mana mereka merayakan ulang tahun ke-50 saudara perempuan Camilla.
6 tahun kemudian, mereka menikah dalam sebuah upacara sipil kecil di Windsor Guildhall.
Kekhawatiran apapun yang mungkin saja dimiliki pasangan itu bahwa publik akan bereaksi negatif terhadap mereka sebagai pengantin baru 'terbukti tidak berdasar'.
Karena ternyata mereka disambut oleh sorak-sorai dan tepuk tangan dari simpatisan Kerajaan Inggris.
Namun, selama bertahun-tahun, perdebatan terus berlanjut tentang apakah Camilla akan dikenal sebagai Ratu, kelak jika Charles menggantikan sang Ratu sebagai Raja Inggris.
Meskipun secara hukum ia berhak menggunakan gelar tersebut, namun garis resminya adalah bahwa dirinya akan dikenal sebagai Permaisuri.
Ini dilakukan sebagai cara untuk menenangkan orang-orang yang masih menyalahkannya atas hancurnya pernikahan Charles dengan Diana.
Pada akhirnya, masalah ini diselesaikan oleh Ratu Elizabeth II yang mengatakan pada 2022 bahwa itu adalah 'harapan tulusnya, ketika saat itu tiba, Camilla akan dikenal sebagai Permaisuri'.
Inilah pernyataan yang mengkonfirmasi bahwa Camilla telah mendapatkan tempatnya di sisi Charles.
Maka dari itu, setiap ada debat publik mengenai dirinya, secara efektif itu akan berakhir dengan pengakuan tersebut.
Jika sang Ratu pada awalnya waspada terhadap keberadaan Camilla, itu tentunya karena kekhawatirannya pada Pangeran William dan Harry.
Karena dua cucu kesayangannya itu harus berurusan dengan perpisahan orang tua mereka, bahkan kematian ibu mereka saat William berusia 15 dan Harry baru berusia 12 tahun.
Pada 2005, beberapa bulan setelah pernikahan Charles dan Camilla, Harry yang berusia hampir 21 tahun mengatakan bahwa Camilla adalah 'wanita luar biasa' yang telah membuat ayah mereka sangat bahagia.
"William dan aku sangat mencintainya dan sangat akrab dengannya," kata Harry.
Melihat interaksi dan bahasa tubuh antara William dan istrinya Catherine Middleton terhadap Camilla di acara publik, ada kehangatan dan keakraban yang menunjukkan bahwa hubungan antara Camilla dengan pasangan itu setidaknya terjalin baik.
Sekarang di pertengahan usia 70-an, kehidupan Camilla pun berputar dan ia secara penuh mendukung suami dan keluarganya.
Hubungan Windsor-nya mungkin selalu menjadi berita utama.
Namun jauh dari sorotan, Camilla juga merupakan nenek dari 5 cucu yang antusias, ia telah menjaga rumahnya di Wiltshire, Ray Mill House, tempat dirinya melarikan diri sejenak untuk bersantai.
"Ia (Camilla) memiliki keluarga yang sangat dekat dan mendukung, dan sekelompok teman lama yang dekat. Ia memuja suaminya, anak-anak dan cucu-cucunya," kata keponakannya, Ben Elliott.
Camilla juga telah membuat prestasinya sendiri di bidang yang ia sukai, yakni meningkatkan kesadaran tentang osteoporosis yang menimpa ibu dan neneknya.
Kemudian menyoroti subjek yang sulit seperti kekerasan dalam rumah tangga, pemerkosaan dan kekerasan seksual.
Lalu berusaha untuk mewariskan kecintaan publik pada buku, hobi yang diwarisi ayahnya kepada dirinya ini ia implementasikan dengan mendirikan klub buku di Instagram.
Menariknya. mungkin karena Camilla datang ke kerajaan di akhir hidupnya, ia tampaknya hampir malu dengan kehebohan yang mengelilinginya.
Saat meliput resepsi amal di Clarence House, Camilla tampak memunculkan kepalanya di sudut tangga atas untuk memeriksa apakah semua orang sudah siap.
Ia pun tampak senang bahwa semua orang terlihat sudah siap, kemudian ia turun dan memberikan pelukan antusias serta ciuman kepada Kepala Eksekutif amal.
Lalu selama penerapan sistem penguncian (lockdown) pandemi virus corona (Covid-19), Camilla berbicara tentang kesedihannya karena tidak bisa memberikan pelukan hangat kepada cucu-cucunya.
Saat pembatasan dilonggarkan, ia jelas menikmati waktunya bisa kembali ke dirinya yang demonstratif secara fisik.
Charles dan Camilla kini telah menikah selama 17 tahun, di depan umum, hubungan mereka terlihat jelas.
Pandangan dan tawa terkadang mereka tampilkan bersama saat menghadiri acara tertentu.
"Mereka mencintai dan menghormati satu sama lain dan menertawakan hal yang sama," jelas Elliott.
Sebagai keluarga bangsawan, mereka memang menjalani kehidupan mewah, namun pada saat yang sama juga berada di bawah pengawasan yang paling ketat dan tekanan terus menerus.
"Selalu menyenangkan memiliki seseorang di sisi anda. Ia (Camilla) adalah dukungan yang sangat besar dan melihat sisi lucu dari kehidupan, terima kasih Tuhan. Kadang-kadang seperti kapal yang lewat di malam hari, tapi kami selalu duduk bersama dan minum teh dan mendiskusikan hari itu, kami punya banyak waktu untuk itu," kata Pangeran Charles saat itu tentang kehidupan mereka menjelang ulang tahun pernikahan ke-10.
Peran sebagai Raja adalah satu-satunya dan keengganan Charles untuk melepaskan Camilla.
Hal itu mungkin karena ia tahu bahwa Camilla adalah satu-satunya orang yang bisa memberikan persahabatan yang dirinya butuhkan dalam peran yang ia ambil sebagai pemimpin monarki Inggris.