Ancaman Bencana Nuklir Mengintai Ukraina, Operasional PLTN Zaporizhzhia Resmi Ditutup
Penutupan operasi reaktor nuklir terbesar di Eropa ini, sengaja dilakukan Badan Nuklir Ukraina Energoatom.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, KIEV – Operasi reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia Ukraina unit nomor 6 resmi ditutup, langkah ini diambil untuk mencegah timbulnya bencana radiasi di tengah sengitnya invasi.
Penutupan operasi reaktor nuklir terbesar di Eropa ini, sengaja dilakukan Badan Nuklir Ukraina Energoatom setelah angkatan militer Rusia gencar melakukan baku tembak di dekat PLTN Zaporizhzhia.
Meski reaktor Zaporizhzhia telah dilindungi oleh sistem yang dapat menahan serangan peluru atau roket yang akan meluncur ke arah PLTA, namun karena pemerintah khawatir serangan ini dapat memicu bencana radiasi, alasan inilah yang membuat pemerintah Ukraina akhirnya berinisiatif untuk menangguhkan semua operasi nuklir Zaporizhzhia terhitung sejak Minggu (12/9/2022).
Baca juga: Penembakan Kembali Terjadi di PLTN Zaporizhzhia, Penduduk Dievakuasi untuk Hindari Bahaya Nuklir
Mengingat pada 5 September lalu fasilitas itu telah terputus dari saluran transmisi menyusul adanya kebakaran reaktor yang disebabkan oleh aksi penembakan yang dilakukan militer Rusia ke Ukraina.
"Penembakan telah menyebabkan pemadaman total di (Erenhodar) dan membahayakan operasi yang aman dari (reaktor) Zaporizhzhia di dekatnya," kata kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi.
Sebelum reaktor ini dinonaktifkan, presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan para petinggi Ukraina kompak menyerukan langkah demiliterisasi di daerah Zaporizhzhia dan sekitarnya, namun himbauan tersebut tak kunjung diindahkan dan selama sepekan terakhir fasilitas gardu induk Zaporizhzhia justru makin gencar ditembaki Rusia.
"Keadaan yang semakin mengerikan, dengan risiko yang signifikan tidak akan ada lagi staf penting yang cukup di pabrik.” ujar operator pabrik yang tinggal di Enerhodar.
Selain untuk menjaga keamanan fasilitas tersebut penutupan operasi ini dilakukan guna mendinginkan mesin – mesin reaktor, imbas dari penangguhan tersebut kini PLTN Zaporizhzhia tak dapat lagi memasok sekitar 20 persen listrik bagi rakyat Ukraina, mengutip AP news.
Belum dijelaskan sampai kapan penangguhan operasi PLTA Zaporizhzhia akan dilakukan, namun selama masa penangguhan berlangsung operator nuklir Ukraina Energoatom menjelaskan bahwa negaranya masih memiliki persedian bahan bakar diesel yang dapat digunakan selama 10 hari kedepan.