Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Charles III, Raja Baru Inggris yang Hobi 'Berbicara dengan Tanaman'

Namanya dikenal sebagai Pangeran Charles, kini i telah menjadi Raja Inggris dan Kepala negara Persemakmuran usai ibunya, Ratu Elizabeth II meninggal.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Mengenal Charles III, Raja Baru Inggris yang Hobi 'Berbicara dengan Tanaman'
AFP/DANIEL LEAL
Raja Inggris Charles III (kanan) dan Permaisuri Camilla menyambut orang banyak setibanya mereka di Istana Buckingham di London, pada 9 September 2022, sehari setelah Ratu Elizabeth II meninggal pada usia 96 tahun. - Ratu Elizabeth II, yang terpanjang -melayani raja dalam sejarah Inggris dan ikon yang langsung dikenali oleh miliaran orang di seluruh dunia, meninggal di tempat peristirahatannya di Dataran Tinggi Skotlandia pada 8 September. (Photo by Daniel LEAL / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Pria yang dikenal lama sebagai Pangeran Charles dan memiliki gelar Prince of Wales selama beberapa dekade, kini telah menjadi Raja Inggris dan Kepala negara Persemakmuran setelah ibunya, Ratu Elizabeth II meninggal.

Pada usia 73, Charles telah menjalani kehidupan yang penuh warna di hadapan publik.

Ia gemar berbicara dengan tanaman, memiliki mobil sport yang menggunakan 'wine dan keju' sebagai bahan bakarnya dan pernah dijuluki sebagai Action Man.

Baca juga: Mobil Aston Martin DB6 Raja Charles III Bahan Bakarnya Bukan Bensin, Makanannya Wine dan Keju

Dikutip dari laman SBS News, Senin (12/9/2022), Charles Philip Arthur George Mountbatten-Windsor kini merupakan seorang Raja Inggris Raya dan 14 wilayah Persemakmuran lainnya, termasuk Australia.

Selama bertahun-tahun, saat pemerintahan ibunya, Ratu Elizabeth II menunjukkan sedikit tanda akan berakhir, ada spekulasi bahwa dirinya harus minggir demi putranya yang lebih populer, Duke of Cambridge yang kino bergelar Prince of Wales, Pangeran William.

Namun saat inii, pada usia 73 tahun dan setelah menunggu selama 7 dekade, Charles menjadi orang tertua yang pernah naik tahta Inggris.

Berita Rekomendasi

Memimpin Keluarga Kerajaan Inggris, ia kini mewakili sebuah institusi yang ditentukan oleh tradisi dan terkadang dituduh tidak berhubungan dengan dunia modern.

Baca juga: Raja Charles III Secara Resmi Diproklamasikan Sebagai Kepala Negara Australia dan Selandia Baru

Namun Raja Charles III, meskipun sudah melewati usia pensiun, ternyata memiliki 'kecocokan' dalam beberapa dengan masyarakat modern.

Ia adalah pendukung lama yang bersemangat dan berpengetahuan luas terkait isu lingkungan, pendukung setia kaum muda melalui badan amalnya The Prince's Trust, dan tentunya seorang duda 'hasil cerai'.

Sekolah di Australia

Pangeran Philip, Putri Anne, Ratu Elizabeth II, Pangeran Edward dan Pangeran Charles
Pangeran Philip, Putri Anne, Ratu Elizabeth II, Pangeran Edward dan Pangeran Charles ((Getty Images))

Lahir 14 November 1948, Charles baru berusia 3 tahun saat kakeknya, Raja George VI meninggal dan ibunya, Ratu Elizabeth II naik takhta.

Namun seiring waktu, ia menjadi cukup dewasa untuk mengerti bahwa dirinya 'akan menjadi Raja suatu hari nanti'.

Pendidikannya agak modern, menurut standar kerajaan, Charles adalah pewaris takhta pertama yang bersekolah dan universitas.

Baca juga: Jenazah Ratu Elizabeth II Dimakamkan 19 September Saat Charles Diproklamasikan sebagai Raja Inggris

Sedangkan anggota Keluarga Kerajaan Inggris lainnya dibimbing secara pribadi.

Sekolah utamanya adalah di London dan pedesaan Skotlandia.

Ia kuliah di Trinity College, Cambridge, dan lulus pada 1970 setelah mempelajari antropologi, arkeologi dan sejarah.

Segera setelah itu, ia pun bertemu dengan cinta sejati dalam hidupnya.

Cinta dan pernikahan

Camilla Shand di mobil bersama Pangeran Charles, bagaimana awal kisah cinta rumit mereka?
Camilla Shand di mobil bersama Pangeran Charles, bagaimana awal kisah cinta rumit mereka? (Grid.ID)

Camilla Shand yang kini menjadi Permaisuri, telah bercampur dalam lingkaran sosial yang sama dengan Charles, namun keduanya belum pernah bertemu secara resmi.

Mereka memang memulai hubungan, namun pada 1971, Charles memasuki dinas militer, berlatih sebagai pilot jet di Royal Air Force dan kemudian bertugas di Royal Navy.

Setelah kembali, ia dan Camilla dikabarkan memutuskan hubungan mereka.

Lalu pada 1973, Camilla berencana menikah dengan pria lain, yakni perwira Angkatan Darat Inggris Andrew Parker Bowles.

Charles memiliki sejumlah pacar dan hobi melakukan berbagai kegiatan outdoor, termasuk polo, memancing, berburu rubah dan bermain ski, sehingga ia mendapat julukan 'Action Man' dari media setempat.

Putra sulung Ratu Elizabeth II itu juga mengembangkan minat yang kuat dan abadi dalam isu lingkungan, seni dan arsitektur.

Kemudian pada 1979, Charles bertemu Diana Spencer, gadis yang digambarkan oleh teman-temannya sebagai 'semacam siswi Inggris yang luar biasa'.

Dua tahun kemudian, mereka menikah di Westminster Abbey London dalam sebuah upacara tradisional yang ditonton oleh sekitar 750 juta pemirsa televisi.

Putri Diana dan Pangeran Charles
Putri Diana dan Pangeran Charles (People)

Saat itu Charles berusia 31 tahun, sedangkan Diana berusia 19 tahun.

Diana kemudian melahirkan Pangeran William pada 1982 dan Pangeran Harry pada 1984, namun pernikahannya dengan Charles sudah mulai mengalami keretakan.

Charles diyakini telah kembali menjalin hubungan dengan cinta pertamanya, Camilla.

Diana pun kemudian mengakui perselingkuhannya dengan James Hewitt.

Pada 1993 muncul berita yang menyatakan Charles dan Diana akan berpisah, mereka pun resmi bercerai pada 1996.

Empat tahun kemudian, pada 31 Agustus 1997, dunia dirundung duka saat Diana meninggal dalam kecelakaan mobil di sebuah terowongan di Paris, Prancis.

Kecelakaan itu juga mengakibatkan kematian rekannya Dodi al-Fayed dan drivernya, Henri Paul.

Kematian Diana ini mengguncang kepercayaan pada keluarga kerajaan dan menyebabkan fitnah bagi Charles.

Tragedi itu membuatnya memainkan peran yang lebih aktif dalam kehidupan putra-putranya.

Tidak hanya itu, ia bahkan 'menenggelamkan dirinya' dalam pekerjaan filantropi.

Juara lingkungan

Sebagai seorang Pangeran, Charles blak-blakan tentang minatnya pada bidang kelestarian lingkungan, pendidikan dan kaum muda.

Ia pun mendedikasikan dirinya untuk tanaman dan kebunnya, Charles mengungkapkan pada 1986 dan pada 2012 bahwa ia gemar berbicara dengan tanaman.

"Saya hanya datang dan berbicara dengan tanaman, sungguh. Sangat penting untuk berbicara dengan mereka, dan mereka merespons. Saya dengan senang hati berbicara dengan tanaman dan pohon serta mendengarkan mereka, saya pikir itu sangat penting," kata Charles.

Dalam wawancaranya dengan BBC pada Oktober 2021, ia mengatakan bahwa dirinya 'sangat khawatir' tentang masa depan planet ini dan meratapi eksploitasi sumber daya bumi yang berlebihan.

Charles pun menyebut mobil sport Aston Martin DB6 miliknya telah menggunakan bahan bakar nabati yang terbuat dari limbah 'wine dan keju'.

Produk bahan bakar alternatif ini disebut bioetanol yang terbuat dari wine yang tidak layak untuk konsumsi manusia dan whey, produk sampingan dari pembuatan keju.

Charles juga dikenal piawai melobi pemerintah, secara pribadi, terkait hal-hal yang memang sesuai dengan minatnya.

Surat-surat dan memonya kepada para menteri dan politisi pemerintah, yang dijuluki memo Laba-laba Hitam karena sifat tulisan tangannya yang tertulis di catatannya yang diketik, mengungkapkan bahwa dirinya adalah seorang pemikir independen yang tidak takut untuk mempromosikan pandangannya tentang hal-hal seperti lingkungan, pendidikan dan Arsitektur.

Meskipun memo itu ditulis dalam kapasitas pribadi, pengungkapannya oleh The Guardian pada 2015 tentu menimbulkan kecemasan karena tradisi netralitas monarki.

Para pengamat mengatakan bahwa Raja baru Inggris itu kemungkinan saat ini akan membatasi tindakan aktivisme semacam itu.

"Ia akan menjadi Sraja yang baik, ia akan menjadi raja yang patuh. Ia harus mematuhi aturan dan tidak berbicara tentang apapun yang mungkin kontroversial," kata Philip Benwell dari Australian Monarchist League.

Jumlah anggota senior dalam Keluarga Kerajaan Inggris telah mengalami penurunanakhir-akhir ini, karena putra bungsu Charles, yakni Pangeran Harry telah pindah ke California Amerika Serikat (AS) dan adik laki-laki Charles, Pangeran Andrew mundur setelah kehebohan atas persahabatannya dengan terpidana pelaku kejahatan seks Jeffrey Epstein.

Dalam wawancara dengan BBC pada 2021, sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang apakah Pemerintah Inggris melakukan cukup banyak upaya dalam mendorong investasi agar bisa menjadi solusi untuk lingkungan, Charles pun menjawab 'Saya tidak mungkin berkomentar'.

Setelah naik takhta, Charles mungkin jauh lebih terkendali dalam mengekspresikan pandangannya.

Kendati demikian, pengamat akan tetap mempertanyakan di mana simpatinya sang Raja baru ini.

Dukungan simbolisnya untuk masalah lingkungan, misalnya, kemungkinan akan tetap menjadi pengaruh yang kuat.

Menghormati tugasnya

Dalam film dokumenter ITV 2018 tentang ibunya tercinta, Charles berbicara tentang pentingnya tugas kerajaan.

"Orang-orang tidak selalu mengerti tentang konsep kewajiban. Saya pikir banyak waktu yang kita miliki saat kita dibesarkan untuk memahami apa arti sebenarnya. Memikirkan orang lain, memikirkan apa yang terjadi di negara ini dan Persemakmuran, dan itulah satu-satunya cara," jelaa Charles.

Charles pun kini akan memerintah Inggris dengan didampingi Camilla, pasangan ini akhirnya menikah pada 2005.

Pernikahannya dengan Camilla tidak terlalu meriah jika dibandingkan pernikahan sebelumnya dengan Diana.

Jajak pendapat yang dilakukan oleh YouGov menunjukkan prospek Charles sebagai Raja membagi opini publik Inggris nyaris sama.

Pada 2022, hanya di bawah sepertiga responden yang mengatakan bahwa ia tidak akan menjadi Raja yang baik, sementara proporsi yang hampir sama mengatakan dirinya akan menjadi Raja yang baik.

Sebaliknya, lebih dari 80 persen mengatakan bahwa sang Ratu telah melakukan pekerjaan yang cukup baik atau sangat baik.

"Tidak ada yang akan mencapai rasa hormat tertinggi, bahkan pemujaan yang dimiliki Ratu. Alasan utamanya adalah untuk mempersiapkan jalan bagi William," kata Benwell.

Perlu diketahui, Raja Albert dari Belgia mengundurkan diri pada 2013 dalam usia 79 tahun demi putranya, seperti yang dilakukan Juan Carlos I dari Spanyol pada tahun berikutnya.

Dalam pidato pertamanya kepada bangsanya setelah kematian sang Ratu, Charles memberikan penghormatan yang tulus kepada mendiang 'mama tersayang' dan bersumpah untuk melayani sebagai Raja dengan 'kesetiaan, rasa hormat dan cinta' seperti yang telah dilakukan mendiang ibunya itu, Ratu Elizabeth II.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas