Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Permasalahan Kartu Pos, Barcode dan Hobi Filateli di Indonesia

filatelis dan atau masyarakat mengeluh mengenai "kerusakan" amplop dan atau kartu posnya yang diterima, bahkan ada yang tidak menerima kartu pos

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Permasalahan Kartu Pos, Barcode dan Hobi Filateli di Indonesia
Richard Susilo
Pengiriman kartupos lewat bis surat di Jepang masih berlangsung dan berfungsi lancar sama seperti kalau memasukkan lewat kantorpos. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Beberapa filatelis dan atau masyarakat mengeluh mengenai "kerusakan" amplop dan atau kartu posnya yang diterima, bahkan ada yang tidak menerima kartu pos yang dialamatkan ke rumahnya terutama di beberapa daerah di Indonesia.

"Terkait komplain teman-teman  Filatelis menyangkut penempelan barcode, saya laporkan bahwa BoD dan Senior Leaders Pos Indonesia, serius merespon masalah ini," ungkap sumber Tribunnews.com kemarin (12/9/2022).

Hari ini (13/9/2022) menurutnya di Rapat Direksi fungsi terkait sudah diminta untuk mempresentasikan solusi yang akan diambil terkait  tentang  isu  tersebut, tambahnya lagi.

"Mohon kami diberi waktu untuk menuntaskan masalah ini, terima kasih."

Direksi pos saat ini sangat baik tanggap dan mencoba mencari solusinya segera.

"Saat ini Pos sangat tanggap akan di solusikan hal itu dan saya sangat berterim kasih prestasi Pos Indonesia sangat baik saat ini, tanggap sekali kepada keluhan masyarakat. Tentu ada jalur-jalurnya untuk keluhan kita tersebut sehingga tersampaikan kepada Direksi Pos yang bersangkutan," ungkap Amanah, salah seorang filatelis Indonesia kepada Tribunnews.com Selasa (13/9/2022).

BERITA REKOMENDASI

Permasalahan kartupos di Indonesia karena beberapa orang menerima dengan penempelan stiker barcode yang sembarangan, bahkan tidak sedikit yang ditempel di atas prangkonya sehingga kolektor prangko (filatelis) banyak mengeluh mengenai hal tersebut.

Sementara di Jepang tidak pernah ada sampai kini pengiriman kartu pos (PC) menggunakan stiker barcode, atau pun print out barcode di kartupos pun tidak ada di Jepang.

Belum lagi surat yang hilang dari luar negeri ke Indonesia.

"Pengalaman saya beberapa tahun  ini pastinya ada   sekitar 10 sampul tiap tahunnya dari luar negeri yang hilang selama proses delivery (dan semuanya surat biasa, bukan tercatat). Entah dari  negara asalnya atau di Indonesia yang bermasalah. Dan banyak seller luar negeri yg mengalami banyak hilang surat yang ditujukan ke Indonesia. Saya tidak  menuduh Pos Indonesia yang bermasalah karena tidak ada pembuktian," kata Teguh filatelis lainnya.

Meskipun demikian hobi mengumpulkan pranhgko atau filateli tetap baik di Indonesia hingga saat ini.


Kemungkinan sebagai dampak positif dari penyelenggaraan pameran prangko dunia Agustus lalu di Kemayoran, Indonesia 2022.

"Siapa bilang hobi filateli menurun? Justru saat ini meningkat kembali. Mungkin karena Agustus lalu ada pameran dunia Indonesia 2022 di Kemayoran Jakarta jado banyak orang kembali aktif mengumpulkan prangko," papar Amanah lagi.

"Tapi pada koleksi kartupos (PC), stabil sejak lama bahkan semakin banyak orang mengumpulkan PC bahkan kalangan anak mudanya juga semakin banyak berkirim PC saat ini."

"Namun ada satu kendalanya yaitu pemberian stiker barcode yang tampaknya merusak tempat berkabar dan bahkan menindih prangkonya."

Banyak memang pekerjaan rumah di tangan pihak Pos Indonesia. Namun dengan kepemimpinan Direksi Pos saat ini tampaknya harapan  untuk perbaikan Pos di Indoensia semakin baik karena cukup tanggap pihak Pos menanggapi keluhan masyarakat saat ini.

"Kita tunggu saja apa yang akan terjadi nanti dalam pembenahan di dalam pos Indonesia. Yang penting jangan anget-anget tai ayam saja ya," ungkap Amanah lebih lanjut.

Bagi kolektor prangko mungkin bisa bergabung dengan whatsapp group Filatelis. Email ke: filateli@jepang.com dengan nama lengkap, alamat lengkap dan no WA mu bersubject; WAG Filatelis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas