Sali (Saly) Hafiz, seorang aktivis muda Lebanon yang pada 14 September 2022 merampok sebuah bank Beirut dengan pistol mainan dan berjalan keluar dengan ribuan dolar untuk membayar pengobatan saudara perempuannya yang sakit, difoto saat demonstrasi di distrik pusat kota ibukota, pada 23 Mei 2022. - Insiden itu adalah yang terbaru dari serangkaian perampokan di Lebanon, di mana tabungan para deposan telah didevaluasi dan terjebak di bank selama hampir tiga tahun di tengah krisis ekonomi yang melumpuhkan. (Photo by ANWAR AMRO / AFP)
TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT - Sali Hafiz nekat merampok sebuah bank di ibu kota Lebanon, Beirut menggunakan pistol mainan pada Rabu 14 September 2022.
Hafiz memaksa karyawan bank memberikan uang senilai USD 13 ribu atau senilai Rp 193 juta dari tabungannya sendiri yang dibekukan untuk biaya pengobatan adiknya yang dirawat karena kanker.
Aksi Sali Hafiz ditemani oleh kelompok bernama Deposan Outcry yang melakukan protes di pintu masuk bank BLOM dan menyerbu ke kantor pengelola. Mereka memaksa karyawan bank untuk menyerahkan USD 12 ribu dan uang setara dengan sekitar USD 1.000 dalam pound Lebanon.
Kepada stasiun televisi lokal Hafiz mengatakan telah berulang kali mengunjungi bank untuk meminta uangnya dan diberitahu bahwa ia hanya bisa menerima sebesar USD200 atau sekitar Rp 2,9 juta setiap bulan. Sejak mengalami krisis ekonomi, bank di Lebanon membatasi pengambilan uang nasabah.
Pasukan keamanan langsung menangkap sejumlah aktivis namun kemudian melepaskannya kembali dan tidak ada tuntutan untuk kejadian itu.