Lampu Hias Menara Eiffel Tak Sepenuhnya Nyala, Eropa Kencangkan Sabuk untuk Hemat Energi
Kota-kota di Eropa mengencangkan sabuk untuk menghemat energi menjelang musim panas, lampu menara Eiffel, ikon Paris pun tak menyala.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Negara-negara Eropa sedang mengencangkan sabuk untuk merencanakan penghematan energi menjelang musim panas.
Dilaporkan TASS, Hotel de Ville (Balai Kota Paris) misalnya - memutuskan mematikan lampu hias di Menara Eiffel pada pukul 23:45 waktu setempat.
Biasanya, lampu menara Eiffel dimatikan pukul 01.00 waktu setempat.
Lalu, grup perusahaan Louis Vuitton Moet Hennessy akan mulai mematikan lampu di butiknya dari Oktober.
Kampanye ini akan dilakukan pertama di Prancis dan kemudian di seluruh dunia.
Kota-kota Eropa lainnya juga mengincar opsi seperti mematikan penerangan gedung, monumen, dan penerangan jalan.
Baca juga: Putin Sebut Sanksi Barat Sebabkan Masalah Pasokan Gas Melalui Pipa Nord Stream 1 ke Eropa
Namun, ini bukan satu-satunya ukuran yang sedang dipersiapkan oleh Eropa di tengah kemungkinan kekurangan energi.
Di banyak negara, pihak berwenang telah memutuskan untuk membatasi suhu dalam ruangan hingga 19 derajat Celcius ke bawah.
Di Jerman, mereka mulai mematikan eskalator di pusat perbelanjaan.
Di Finlandia, penduduk diminta mandi lebih cepat.
Austria, Inggris, dan Republik Ceko juga akan membatasi harga listrik.
Pada Rabu (14/9/2022), Komisi Eropa mengusulkan untuk mengurangi total konsumsi listrik di UE sebesar 10 persen sekaligus hingga 31 Maret 2023.
Baca juga: Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Masuk Daftar Sanksi Departemen Keuangan AS
Mematikan lampu malam
Jerman telah memutuskan untuk tidak menerangi bangunan, monumen, dan objek iklan dari pukul 22:00 hingga 06:00 selama periode musim dingin.