Terminal Bus Tokyo Yaesu Bakal Menjadi Terminal Bus Terbesar di Jepang, Kini Mulai Dibuka Bertahap
Terminal Bus Tokyo Yaesu akan menjadi terminal bus terbesar di Jepang. Pembangunan terminal ini rencananya akan selesai 6 tahun lagi.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Terminal Bus Tokyo Yaesu akan menjadi terminal bus terbesar di Jepang. Pembangunan Terminal Bus Tokyo Yaesu ini rencananya akan selesai 6 tahun lagi atau pada tahun 2028.
Upacara pembukaan Terminal Bus Tokyo Yaesu secara bertahap telah dilakukan 15 September lalu.
Terminal dikembangkan di lantai basement pertama dan kedua "Tokyo Midtown Yaesu".
Ada total enam halte bus, dan sekitar setengah dari sekitar 1.200 bus jalan tol yang tiba dan berangkat di jalan-jalan di sekitar Stasiun Tokyo akan dipindahkan.
Baca juga: Jepang Targetkan Fukushima Sebagai Pusat Penelitian Kelas Dunia
Selama ini halte bus tersebar di jalan di sekitar Stasiun Tokyo, sehingga ada masalah seperti transfer yang tidak nyaman ke kereta api dan kemacetan di trotoar dan jalan raya.
Terminal terbesar ini terhubung langsung ke stasiun kereta api, sehingga akan meningkatkan kenyamanan.
"Untuk mengantisipasi konvergensi virus corona, kami ingin tumbuh menjadi terminal bus yang menarik yang membuat pengguna ingin bepergian dari sini ke berbagai tempat," ungkap Yoshihiro Goto, Manager Urban Renaissance Headquarters for East Japan, Urban Renaissance Agency.
Sabtu (17/9/2022) kemarin, Terminal Bus Tokyo Yaesu di depan Stasiun Tokyo dibuka untuk pertama kalinya.
Ketika fase kedua dibuka pada tahun 2013 dan pembukaan penuh pada tahun 2016, direncanakan untuk menjadi salah satu terminal bus jalan tol terbesar di Jepang dengan 20 tempat berlabuh nantinya di tahun 2028.
Rencana pembangunan terminal bus jalan tol terus berlanjut secara nasional.
Inilah yang ditunggu-tunggu oleh industri bus jalan raya, yang terganggu oleh kurangnya perhentian di perkotaan.
Apa yang akan ditimbulkan oleh “pembangunan terminal bus yang terburu-buru” ini dan tantangan apa yang akan ditimbulkannya?
Ada dua aliran utama dalam rencana ini.
Tren pertama adalah "Proyek bista" oleh Biro Jalan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata.
Baca juga: Pesawat ANA Jepang Mendarat Darurat di Bandara Osaka, Penumpang Sempat Gunakan Masker Oksigen